09 Oktober 2014

Tips Ketika Memilih Pekerjaan

Memilih pekerjaan di republik ini butuh kesabaran. Dunia kerja didominasi oleh falsafah Pragmatisme. Keuntungan diutamakan; etika dinomor-duakan. Semakin sulit menemukan dunia kerja yang memberi ruang luas untuk menggali potensi, mengoptimalkan bakat dan talenta.


Banyak rintangan untuk menjabarkan idealisme demikian. Selain itu, ada persaingan yang seru antara sosok yang memiliki falsafah Pragmatisme dengan kelompok yang menghormati eksistensi manusia dan falsafah 'pekerjaan-sesuai-bakat.'

Mengisolasikan diri dari dunia kerja bukanlah solusi. Kehadiran sosok-sosok yang menghargai eksistensi manusia secara utuh sangat dibutuhkan. Hanya sosok yang demikian yang mempunyai kemungkinan untuk memperbaharui dunia kerja. 

Bila Anda termasuk kelompok yang menghormati eksistensi manusia secara utuh, Anda harus eksis sekalipun akan mengalami benturan-benturan di dunia kerja. Teman-teman Anda mungkin akan mengajak Ada untuk tidak melawan arus. Anda mungkin akan ditertawai karena idealisme Anda bahkan saudara kandung dan orang tua Anda pun mungkin akan menertawakan Anda karena mempertahankan prinsip.

Sekalipun sulit memilih pekerjaan sesuai bakat dan talenta, beberapa saran berikut ini dapat Anda pertimbangkan untuk dilakukan:

Pertama, kenalilah diri Anda terutama potensi, bakat dan talenta yang Anda miliki. 

Anda mempunyai personalitas yang berbeda dengan orang lain; potensi, bakat dan talenta Anda berbeda dengan orang lain. Demikian juga pekerjaan Anda. Pekerjaan Anda sudah disediakan oleh 'Langit' dan Anda harus menemukannya. Lakukanlah evalusi pribadi ('self-assessment') untuk mendapatkan gambaran tentang personalitas Anda. 

Anda misalnya bisa mengambil tes pemanduan bakat untuk mengetahui bakat dan talenta Anda. Bisa juga Anda bertanya pada orang tua, saudara-saudara Anda dan orang-orang yang mengenal Anda. Mintalah pendapat mereka; bakat dan talenta apa yang mereka lihat pada diri Anda. Informasi-informasi ini bisa Anda gunakan sebagai pertimbangan untuk memilih pekerjaan Anda.

Kedua, tekunilah pekerjaan Anda.

Bila Anda mendapat pekerjaan, tekunilah pekerjaan Anda. Lakukanlah dengan segenap hati dan perasaan tanggung jawab. Pelajari prinsip-prinsip dalam pekerjaan Anda; pelajari falsafahnya. Bila Anda menekuninya, Anda akan menemukan falsafah-falsafah dasar dari pekerjaan Anda. Apakah pekerjaan Anda pada bidang Teologi, Filsafat, Hukum, Pendidikan, Kedokteran, Pertanian, Ekonomi, atau bidang lain- Anda akan menemukan prinsip-prinsip yang sangat mendasar dari pekerjaan Anda.

Ketiga, bila sudah yakin dengan pekerjaan yang Anda pilih, kembangkanlah konsep spesialisasi. 

Gali dan tekunilah pekerjaan Anda sampai tuntas. Temukan relasi antara pekerjaan Anda dengan bidang-bidang lain. Semakin Anda mendalami pekerjaan Anda semakin Anda memahami prinsip-prinsip pekerjaan Anda. Dengan demikian, Anda akan mencintai pekerjaan Anda dan mensyukuri apa yang Anda temukan dalam pekerjaan Anda.

Keempat, singkirkanlah sikap mengganti pekerjaan hanya karena alasan uang semata. 

Uang dan penghasilan yang lebih baik sering menjadi alasan untuk mengganti pekerjaan. Pekerjaan sesuai bakat dan talenta ditinggalkan demi pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik. Tinggalkan sikap seperti ini. Anda akan menderita karena Anda mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan personalitas Anda.

Jauhkanlah rasa kagum pada orang-orang yang mempunyai penghasilan besar, tetapi tidak mengerjakan pekerjaan yang seharusnya.

Namun, bila ada kesempatan melakukan pekerjaan sesuai bakat dan talenta Anda, raihlah pekerjaan itu. Sangat dianjurkan memilih pekerjaan sesuai bakat dan talenta dengan penghasilan yang lebih baik apalagi didukung oleh lingkungan kerja yang sehat.

Kelima, peliharalah etika yang benar pada pekerjaan Anda. 

Anda akan menghadapi tantangan pada pekerjaan Anda. Akan banyak godaan: uang, wanita, dan harga diri. Integritas Anda akan dipertaruhkan dan banyak yang jatuh dalam hal ini. Anda bisa tergoda untuk melakukan kejahatan atau menyalahgunakan pekerjaan, professi dan posisi Anda.

Anda mungkin akan dipaksa untuk berbohong, melakukan penipuan, melanggar hukum, memberikan data yang salah, dan berbagai tindakan yang tidak etis dalam pekerjaan Anda. Singkirkanlah sikap-sikap seperti ini. 

Bila ada yang memaksa Anda untuk bersikap demikian, berbicaralah kepada mereka. 
"Komunikasikanlah prinsip Anda dan yakinkanlah mereka dengan argumentasi-argumentasi yang benar dan logis dan dengan sikap yang bersahabat".
Bila dipaksa juga untuk mengabaikan prinsip-prinsip Anda, Anda bisa meninggalkan lingkungan kerja demikian dan memilih pekerjaan lain. Selalu ada pekerjaan buat orang-orang jujur. Tuhan Yang Maha Esa juga tidak akan meninggalkan sosok-sosok yang menghormati etika-etika universal. Orang-orang yang jujur tidak pernah mati kelaparan. 'Langit' selalu memberi pekerjaan dan makanan bagi orang-orang yang mencari dan melakukan kebenaran 

Source: putra-putri Indonesia. 

Artikel Berdesa Lainnya

Terima kasih atas komentar Anda. Sampaikan pendapat, ide dan gagasan Anda dengan baik dan sopan. Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!

Terima Kasih atas Perhatiannya.
EmoticonEmoticon