Tampilkan postingan dengan label Info Perkebunan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Perkebunan. Tampilkan semua postingan

23 Maret 2019

9 Jenis Pinang Varietas Unggul India

Tanaman pinang (Areca Nut) merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah, termasuk di tanah yang kering. Namun, tanaman pinang sangat baik tumbuh dan berproduksi optimal jika ditanam pada lahan atau area yang memiliki kelembaban dan kecukupan air.

Pinang Mangala, Sumangala, Subamangala, Mohitnagar, Srimangala, Samruthi (Andaman), Hirehalli dwarf, VTLAH 1, 2 and Thirthahalli dwarf adalah varietas komersial utama yang dibudidayakan di India.

Pinang yang baru ditanam, sangat sensitif jika tersinari matahari secara langsung. Karenanya itu, harus diberikan perlindungan yang memadai. Untuk melindungi dari sinaran matahari secara langsung dapat ditanam tanaman pelindung.

Dalam memilih tanaman pelindung pohon pinang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain morfologi daun, tipe daun, tipe percabangan, daya serap air dan ketahanan pohon terhadap serangan hama dan penyakit. 

Karena itu, pilihlah pohon pelindung yang bernilai ekonomis sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani.

Kriteria Pohon Pelindung Tanaman Pinang

Perlu dipahami tidak semua jenis tanaman pohon dapat dimanfaatkan untuk pelindung tanaman pinang. Berikut beberapa kriterian pohon pelindung tanaman pinang, antara lain :

1. Tidak mudah terserang hama dan penyakit
2. Tahan angin dan mudah dimusnahkan jika tidak dipakai lagi.
3. Tidak bersaing dalam hal kebutuhan akan air dan unsur hara. 
4. Tidak menjadi sumber inang hama dan penyakit.
5. Tanaman cepat tumbuh dan daunya memberikan perlindungan yang baik.


Musim Panen Pinang dan Hasil yang diperoleh


Musim panen raya tanaman pinang terjadi pada bulan Februari sampai April dan Bulan Agustus sampai September. Adapun hasil yang diperoleh sangat tergantung pada kondisi lahan, iklim, perawatan dan kwalitas bibit.


Pinang Unggul India

Setiap negara memiliki jenis pinang unggul atau varietas yang diunggulkan. Pinang Mangala, Sumangala, Subamangala, Mohitnagar, Srimangala, Samruthi (Andaman), Hirehalli dwarf, VTLAH 1, 2 and Thirthahalli dwarf adalah varietas komersial utama yang dibudidayakan di India.


Meskipun India sebagai negara penghasil pinang terbesar di dunia. Namun kebutuhan biji pinang untuk bahan industri dan farmasi tidak terpenuhi. Sehingga mereka harus membeli atau mengimpor dari negara - negara penghasil pinang di dunia.

Bangladesh, Indonesia, Myanmar, Nepal, Sri Langka, dan Thailand merupakan negara pemasok pinang terbesar ke India menurut data yang dilansir dari https://www.thehindubusinessline.com.

Demikian informasi tentang jenis pinang varietas unggul India. Semoga bermanfaat.

14 Februari 2019

Analisa Usaha Budidaya Pinang

Di Indonesia sangat banyak dijumpai pohon pinang dan tumbuh sangat baik dibeberapa daerah. Pinang merupakan salah satu komoditi ekspor, maka tak heran jika tanaman ini banyak ditanami oleh masyarakat kita.

Adapun jenis pinang unggul yang banyak di budidayakan di Indonesia yaitu pinang betara. Selain pinang betara, ada juga pinang unggul jenis saigon, sumanggala, dan manggala. 

Analisa Usaha Budidaya Pinang

Usaha budidaya pinang bisa dilakukan oleh siapa saja, selain sangat mudah dibudidayakan, budidaya pinang tidak membutuhkan modal yang besar. Dengan modal kecil saja kita sudah dapat menanam pinang. 

Selain itu, cara budidaya pinang tidak sulit, begitu juga dalam melakukan perawatan dan pengendalian hama. Karena hama dan penyakit pada tanaman pinang sangat mudah dikendalikan dan sangat muda pula dalam mengatasinya.

Karena itu, budidaya pinang termasuk dalam salah satu peluang bisnis usaha yang sangat menjanjikan, apalagi tanaman ini memiliki potensi keberasilan sangat tinggi. 

Budidaya pinang juga tidak memerlukan area yang luas, karena dapat ditaman pada lahan yang kecil atau di pekarangan rumah.

Baca juga: Tipe - Tipe Lahan Penanaman Pinang

Jika Anda ingin menjadi petani sukses di sektor perkebunan dan pertanian, budidaya pinang secara intensif bisa menjadi salah satu pilihannya. 

Namun, ada hal penting yang perlu Anda diketahui sebelum memantapkan niat untuk terjun dalam bisnis budidaya pinang. Salah satunya, Anda harus mengetahui tentang peluang ekonomi yang akan diperoleh dikemudian hari, meskipun masa investasi pinang tidak terlalu lama. Apalagi jika usaha yang dikembangkan dalam skala yang sangat luas.

Berikut sebuah analisa usaha budidaya pinang secara intensif yang barangkali dapat menjadi  bahan rujukan atau perbandingan dengan usaha lainnya.

Analisa Usaha Budidaya Pinang Intensif

Dalam 1 hektar (ha) lahan pinang dapat ditanami sekitar 1.000 batang pohon dengan asumsi jarak tanam 4 x 3 meter. Jika dalam setiap pohon menghasilkan 25 kg buah basah, maka dalam sekali panen (6 bulan) dapat menghasilkan sebanyak 25.000 ton buah basah dan 50.000 ton dalam setahun.

Lalu berapa pendapatan petani pinang dalam sekali panen, jika dalam satu hektar kebun pinang menghasilkan sebanyak 25.000 ton buah basah? Berikut jawaban dan penjelasannya..?

Hasil buah basah :

1000 batang x 25 kg = 25.000 kg buah basah. Jika harga jual buah basah per kg dihargai seharga Rp2.500,- maka pendapatan petani pinang dalam sekali panen bisa mencapai Rp.62.500.000 Juta atau Rp.125.000.000 juta dalam setahun.

Jumlah pendapatan tersebut belum dikurangi biaya kerja, perawatan dan biaya pemeliharaan kebun.

Jika buah pinang dijemur, dalam satu hektar kebun pinang, berapa pendapatannya. Analisa usahanya, sebagai berikut:

Berdasarkan pengalaman kerja, dalam 5 ton buah pinang basah akan menghasilkan 1 ton biji pinang kering bulat. Bila 
dalam 1 hektar pinang menghasilkan buah sebanyak 25 ton, maka jumlah biji pinang kering yang didapat sebanyak 5 ton setiap kali panen.

Berapa harga jual pinang kering?

Harga pinang memang sering naik turun. Sangat tergantung kondisi pasar? Saat pasar dalam kondisi normal, harga jual pinang kering bisa mencapai 18 - 20 ribu per kg. Maka rumusnya sebagai yaitu 5.000 x 18.000 = Rp90.000.000 rupiah/per panen (6 bulan) dan untuk setahun dikali dua saja.

Misalnya, Anda punya kebun pinang seluas 2 hektar, kira-kira berapa pendapatan yang Anda peroleh dalam setahun? 

Silahkan tinggalkan komentarnya dibawah......semoga bermanfaat.

28 Januari 2018

Cara Membuat Bibit Pinang Unggul dan Menanamnya

Pinang unggul bisa di tanam pada dataran rendah maupun tinggi. Pinang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian 0–1.000 m dpl (meter diatas permukaan laut). 
Demikian tentang cara membuat bibit pinang unggul dan menanamnya.

Penanaman pinang idialnya dipilih lahan yang keberadaanya pada ketinggian dibawah 600 m diatas permukaan laut. Karena berdasarkan pengalaman beberapa petani menunjukan bahwa pinang yang dibudidaya di dataran rendah memiliki tingkat produktifitas yang lebih bagus.

Pinang sangat baik ditanam di lahan yang mempunyai pH antara 4,6 - 8 dan mendapatkan sinar matahari hingga 120 jam per bulan atau berkisar antara 6-8 jam/perhari.

Sedangkan, suhu yang cocok untuk mendukung pertumbuhan tanaman pinang berkisar antara 21º -30º derajat celcius. Tanaman pinang akan menjadi kurang produktif jika ditanam di daerah yang bersuhu rata-rata di bawah 20º derajat celsius.

Cara membuat pinang unggul

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh petani adalah bagaimana cara membuat bibit pinang unggul dan cara menanamnya. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya metoda dan cara pembibitan pinang yang baik.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bibit pinang unggul.

Perkecambahan benih sangat bergantung pada air, oksigen, suhu dan cahaya. Oleh karena itu, sebelum dilakukan persemaian, benih pinang terlebih dahulu dibersihkan. 

Kemudian lakukan perendaman benih dengan air. Untuk memproteksi bibit dari serangan jamur bisa diberikan fungisida organik alami atau seperti ekstrak lengkuas.

Tujuan dari perendaman benih adalah untuk mempermudah terjadinya imbibisi dan permeabilitas kulit benih terhadap masuknya oksigen, dengan masuknya oksigen perkecambahan benih dapat berlangsung lebih cepat.

Pilih tempat yang gelap. Karena benih pinang akan cepat berkecambah bila diperlakukan dalam kondisi gelap. Karena sifat benih pinang yaitu fotoblanstik negative tidak sensitive terhadap kondisi terang.

Rata-rata waktu yang diperluka untuk berkecambahnya benih pinang adalah 1 sampai 2 bulan. Sedangkan, kreteria bibit pinang yang bermutu dan siap dipindahkan ke lapangan sudah memiliki jumlah daun 5 lembar atau lebih.

Jarak tanam pinang

Jarak tanam pinang lebih fleksibel tergantung pada kondisi lahan dan jenis varietasnya. Karena jarak tanam pinang dapat dipengaruhi oleh pola tanam monokultur atau tumpang sari. 

Pola tanam pinang yang baik menggunakan sistem segitiga atau segilima. Tidak ditanam lurus berjajar. Adapun jarak tanam pinang yang direkomendasikan, yaitu ukuran 2,5 x 3 m, 3 x 3 m, 2,75 x 2,75 m bisa juga 2.7 m x 2.7 m. 

Cara membuat kecambah pinang unggul, dapat disimak dalam video dibawah ini:



Adapun jarak tanam pinang yang paling rapat ialah 2,5 x 2,5 m. Berdasarkan pengamatan lapangan, jarak yang terlalu rapat dapat menyebabkan pohon pinang cepat tinggi karena kurang mendapat cahaya sinar matahari. 

Demikian juga jika pinang ditanam terlalu jarang juga kurang bagus sebab intensitas cahaya yang berlebih juga kurang baik. Oleh karena itu, pemahaman akan jarak tanam pinang sangat penting untuk dipelajari.

Demikian tentang cara membuat bibit pinang unggul dan menanamnya. Semoga bermanfaat. 

01 Oktober 2017

Cara Membuat Kecambah Bibit Pinang Unggul

Budidaya binang - Dalam budidaya pinang, pemilihan bibit unggul menjadi salah satu syarat untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal. Beberapa bibit pinang varietas unggul, seperti bibit Sumangala, Betara Super, Manggala, Saigon, Mohitnagar, Kahikuchi Talf, VTLAH-1, dan lain-lain.
Bibit pinang unggul indonesia
Untuk mendapatkan bibit pinang unggul sebenarnya tidak sulit. Karena sekarang sudah banyak petani yang melakukan usaha pembibitan pinang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Namun demikian, saat Anda membeli bibit pinang unggul hendaknya jangan semberangan tempat, pilihlah tempat-tempat yang sudah direkomendasikan.

Untuk terhindar dari bibit pinang palsu, Anda harus pastikan kalau penyedia bibit pinang unggul tersebut sudah berpengalaman dan terpecaya. Jangan mudah terjebak dengan harga jual yang mahal, karena belum tentu bibit yang mahal memiliki kwalitas yang baik. Maka, jangan mudah terkecoh dengan trik dan cara penjualan mereka.

Apakah ada cara lain untuk memperoleh bibit pinang unggul dan bagaimana cara membuat kecambahnya? Berikut beberapa langkah-langkah dan cara membuat kecambah bibit pinang unggul. 


Perlu disampaikan bahwa dalam proses pembuatan kecambah pinang, pastikan buah calon bibit berasal dari induk pohon yang bebas dari penyakit pinang dan hama tanaman pinang

Adapun untuk mengetahui ciri-ciri bibit pinang unggul, inilah tips memilih bibit pinang yang baikLangkah penting lain dalam proses membuat kecambah pinang yaitu proses perendaman buah bibit dalam air. Dalam prakteknya, proses ini sering sekali diabaikan, padahal sangat menentukan keberasilan dalam pembuatan kecambah pinang unggul. 

Kenapa buah pinang harus diremdam dalam air? Supaya terjadi proses imbibisi yaitu proses penyerapan air dalam rongga-rongga kulit buah, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan kecambah.

Itulah beberapa langkah penting seputar Cara Membuat Kecambah Bibit Pinang Unggul.

22 Maret 2017

Indonesia Harus Memperbanyak Vareitas Pinang Unggul

Pinang (Areca catechu L.) termasuk dalam famili Arecaceae, tanaman yang sekeluarga dengan kelapa (Cocos nucifera). Pinang termasuk dalam salah satu jenis tumbuhan monokotil golongan palem-paleman.
Bibit Pinang Unggul Umur 6 Bulan
Menurut Agroforestry Database 4.0 (Orwa et all, 2009), pohon Pinang berasal dari China, Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini telah menyebar ke Fiji, India, Jepang, Kenya, Madagaskar, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Samoa, Kepualauan Solomon (dan kepulauan pasifik barat lainnya), Sri Lanka, Tanzania, Amerika Serikat.

Sayangnya, Di Indonesia minat menciptakan bibit pinang vareitas unggul tidak semeriah dengan inovasi bibit lainnya. Padahal, Indonesia sangat cocok untuk perkembangan tanaman pinang.

Berdasarkan data Dirjen pertanian, sedikitnya ada 14 provinsi yang memiliki area cukup baik untuk tanaman pinang, seperti Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Pinang betara super adalah salah satu vareitas yang diunggulkan di Indonesia.

Berbeda dengan India, di negeri mereka terdapat sejumlah varietas pinang unggul yang dipasarkan seperti, varietas pinang Mangala, Sumangala, Saigon, Mohitnagar, Kahikuchi Tall dan VTLAH-1, dan Srimangala.

Mengingat prospek pasar pinang yang terus tumbuh dan minat petani yang semakin tinggi. Indonesia harus punya inovasi untuk menciptakan lebih banyak varietas pinang unggul. Semoga.[]

01 Agustus 2016

Ciri-Ciri Bibit Pinang Betara Super

Sukses berkebun pinang sangat ditentukan oleh bibit. Bibit merupakan salah satu faktor penentu keberasilan dalam usaha budidaya pinang.

Budidaya Pinang - Sukses berkebun pinang sangat ditentukan oleh bibit. Bibit merupakan salah satu faktor penentu keberasilan dalam usaha budidaya pinang.

Bila benih yang ditanam bermutu baik dan terbebas dari serangan hama dan penyakit, maka jumlah produksi dan kwalitas biji pinang yang dihasilkan tentu berbeda dengan benih yang tidak baik.

Pinang Betara, merupakan salah satu jenis pinang termasuk dalam varietas unggul yang telah mendapatkan rekomendasi dari pemerintah. 


Baca juga: Tips Memilih Bibit Pinang yang Baik

Berikut karakteristik yang dimiliki Pinang Betara:
  • Umur mulai berbunga Pinang Betara adalah 4-5 tahun;
  • Umur mulai panen 6-7 tahun; 
  • Memiliki 131,35 buah/per tandan; 
  • Berat buah utuh dapat mencapai 47,06 gram; 
  • Berat biji kering per butir sebesar 8,68 gram; 
  • Kadar tanin 9,79%; 
  • Produksi kernel kering/pohon/tahun 5,70 kg
  • Memiliki potensi hasil kernel kering/ha 7,81 ton;
  • Tinggi batang 10,28 m.

19 April 2015

Tips Memilih Bibit Pinang Yang Baik

Budidaya Pinang - Bibit bermutu berasal dari benih-benih pilihan terbaik. Benih pinang yang baik berasal dari pohon induk terpilih dan bebas dari penyakit, gulma, wereng dan hama. Kunci utama untuk sukses budidaya pinang harus memiliki bibit pinang yang baik dan bermutu.
Buah Pinang Bibit/Foto: Areca Ristu
Untuk memperoleh dan mendapatkan bibit pinang bermutu dan baik baik tidak sulit, karena dapat dilakukan melalui berbagai cara. Dan cara yang paling mudah dan murah yaitu memilih bibit melalu seleksi dari Pohon Induk Pinang. 

Ciri-Ciri Induk Pohon Pinang yang baik untuk diambil bibitnya:
  1. Pohon induk Pinang tumbuh tegar, batang lurus, dan mahkota pohon berbentuk setengah bulat;
  2. Pertumbuhan daun berbagai rata, terbuka dan lebih dari 8 helai;
  3. Lingkar batang pohon pinang lebih dari 45 cm (diukur pada ketinggian 1 meter dari permukaan tanah);
  4. Jumlah tandan lebih dari 4 buah;
  5. Jumlah buah per tanda rata-rata 50-60 butir;
  6. Induk pohon pinang telah berproduksi stabil dengan waktu rata-rata berkisar 4-5 tahun dengan usia pohon minimal 10 tahun
Sebelum Anda memilih bibit dari pohon induk pinang, sudah seharusnya Anda mempelajari dulu ciri-ciri pinang yang terserang penyakit dan hama, agar usaha yang Anda lakukan tidak sia-sia dikemudian hari. Anda dapat membaca di artikel kami sebelumnya jenis-jenis hama-jama pada tanaman pinang.

25 Oktober 2014

Potensi Budidaya Gaharu di Aceh

Sebelumnya kami sudah mengulas secara lengkap tentang potensi budidaya pinang di Aceh, baik secara dengan penanaman secara tradisional, semi intensif maupun budidaya pinang secara intensif.

Pada kesempatan kali ini kita akan mengulas seputar potensi Kayu Gaharu. Tanaman gaharu kalau di daerah Aceh, mayoritas masyarakat menyebutnya dengan nama kaye Alen.
Apa itu Gaharu...? Gaharu adalah tanaman kehutanan golongan Aquilaria malaccensis. Awal mulanya kayu gaharu tumbuh liar di hutan-hutan berbukit. Indonesia adalah eksportir utama produk gaharu terbesar di dunia. Produksi terbesar kayu gaharu di Indonesia berada di wilayah Papua, Kalimatan dan Pulau Sumatera .

Gaharu termasuk dalam tanaman hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Karena tanaman gaharu dapat memproduksi gubal atau “krak” beraroma harum yang mengandung damar wangi (aromatic resin) yang diakibatkan oleh serangan jamur. Krak/gubal gaharu tergolong dalam komoditi elit yang bermanfaat untuk keperluan industri parfum, kosmetik, tasbih dan obat-obatan.

Di Provinsi Aceh, kayu gaharu bernama kaye alen. Pada era 80-an keberadaan pohon kayu gaharu banyak terdapat dihutan-hutan Aceh. Sekarang keberadaan pohon ini semakin langka, sudah banyak yang ditebang untuk diambil gubal atau kraknya. Langkanya kayu alen juga dipengaruhi oleh maraknya penebangan liar atau illegal loging seluruh wilayah hutan di Aceh.

Pohon gaharu atau kayu alen yang sudah mengandung gubal (krak) biasanya ditandai dengan adanya ranting atau cabang yang patah, daun pohon banyak yang sudah rontok, dan kulit pohon alen terputus-putus bila ditarik.

Kenapa masyarakat memburu gaharu atau “kayu alen”? Karena permintaan pasar gaharu dunia yang tinggi dan nilai ekonomi yang diperoleh juga sangat mengiurkan, sehingga banyak orang memburu kayu gaharu untuk diambil gubal atau kraknya.

Sekarang sudah ada inovasi dibidang budidaya gaharu "kayu alen" dan sudah mulai berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Dimana pembentukan gubal gaharu dapat di rekayasa dengan teknik inokulasi/induksi mengunakan cairan inokulan.

Teknik ini akan sangat efektif untuk mempercepat proses pembentukan gaharu dibanding dengan menunggu hasil pembentukan dari alam. Untuk gaharu budidaya, anda bisa mulai melakukan inokulasi kira-kira saat usia tanaman sudah berumur 3-4 tahun. Tergantung kondisi pertumbuhan batang seperti apa dan juga dengan melihat tingkat kesuburan pada tanah. Meskipun terkadang ada beberapa pohon gaharu yang berusia tiga tahun ternyata kondisi kelayakan batang untuk di inokulasi lebih baik dibanding gaharu yang berusia empat tahun.

Potensi Budidaya Gaharu di Aceh


Gaharu adalah merupakan sejenis tumbuhan yang tumbuh di kawasan hutan hujan tropika, terutama di tanah rendah atau pegunungan hingga ketinggian 270 meter dari laut dengan besar yang mencapai ketinggian hingga 40 meter. Diameter batangnya bisa mencapai sekitar 60 cm. 

Kualitas gaharu ditentukan oleh banyaknya kandungan resin dalam jaringan kayunya. Semakin tinggi kandungan resin di dalamnya, maka harga gaharu tersebut akan semakin mahal dan begitu pula sebaliknya. Secara umum gaharu digolongkan menjadi tiga kelas besar yaitu gubal, kemedangan, dan abu.

Budidaya Gaharu atau kayu alen di Provinsi Aceh memiliki prospek yang sangat baik karena memiliki kesuburan tanah yang cocok dan iklim yang mendukung. 
Berikut beberapa jenis gaharu Indonesia yang tergolong dalam 6 jenis Aquilaria spp :

Aquilaria malaccensis
Banyak ditemukan di Sumatera (Sibolangit, Riau, Aceh, Bangka dan Palembang) dan Kalimantan. Jenis ini merupakan penghasil gaharu yang memiliki kualitas paling baik. Pohonnya besar, dengan tinggi mencapai 40 m dan diameter 60 cm. Daun berseling, elips, dengan urat daun bagian bawah halus. Bunga berukuran 5-6 mm berupa tabung. Buah bundar gepeng berkulit tebal.

Aquilaria beccariana
Umumnya terdapat di Kalimantan tetapi terdapat juga di Sumatera. Tinggi pohon 40 m dengan diameter 60 cm. Daun bundar telur elips melebar. Bunga berupa tabung berukuran 1 cm. Buah berupa gelendong menyempit pada kedua ujungnya.

Aquilaria microcarpa
Tersebar di Sumatera (Palembang, Riau, Bangka, Aceh dan Belitung) dan Kalimantan.Tinggi Pohon 40 m dengan diameter 80 cm. Buah bulat lonjong berukuran 1 cm.

Aquilaria hirta
Penyebarannya di Kepulauan Riau. Jenis pohon ini kecil dengan tinggi hingga 15 m dan diameter 17 cm.

Aquilaria filaria
Umumnya dijumpai di wilayah Indonesia bagian Timur (Maluku dan Papua). Pohonnya berukuran sedang dengan ketinggian hingga 17 m dan diameter 50 cm.

Aquilaria cumingiana
Penyebarannya di Kalimantan Tengah dan Maluku. Pohonnya kecil dengan ketinggian hingga 5 m. Belum diketahui apakah jenis ini dapat menghasilkan gaharu. Pemanfaatannya sebagi obat malaria dan menghentikan pendarahan.

Bagi masyarakat Aceh yang berminat untuk membudidaya pohon gaharu atau kayu alen, jangan lewatkan Teknik Budidaya Pohon Gahayu yang kami rangkul secara sederhana pada posting selanjutnya.

Diolah dari berbagai sumber referensi.

24 Oktober 2014

Tipe-Tipe Lahan Penanaman Pinang

Budidaya Pinang - Sebelumnya kita sudah membahas banyak tentang pedoman penanaman pinang. Mulai dari cara budidaya pinang secara intensif, pembibitan benih pinang yang baik, jenis-jenis hama-hama penyerang pinang, penyakit tanaman pinang, teknit pengiringan dan pengupasan biji pinang, serta proses penanganan hasil pinang yang baik. 
Tipe lahan yang cocok untuk budidaya pinang
Bibit Pinang Unggul/Foto: Areca Ristu
Namun ada satu langkah yang tertinggal dalam proses budidaya pinang yang belum kita bahas, yaitu tipe lahan yang cocok untuk budidaya pinang. 

Berikut 4 tipe lahan yang dapat ditanami tanaman pinang yang perlu Anda ketahui:

1. Lahan Semak Belukar



Lahan semak belukar dapat diartikan lahan yang sudah pernah bersihkan baik oleh petani karena tidak dilanjutkan, kemudian ditumbuhi oleh kayu-kayu kecil yang rendah.

Pada lahan semak belukar biasanya didominasi oleh pohon berkayu kecil atau pohon lain yang dianggap tidak berguna. Untuk membersihkan gulma pada lahan ini dapat menggunakan herbisida. Herbisida yang dapat digunakan, seperti Pelithapon, Dalapon, Round-Up, Gramoxone S, Para-Col, Spak, Dual, Ronstar, Polaris, Basta, dan Dawpon.

2. Lahan Pekarangan

Lahan pekarangan umumnya ditanami beragam jenis tanaman baik tanaman yang produktif maupun tanaman yang tidak produktif. Untuk tanaman yang tidak produktif perlu di ganti dengan tanaman produktif. Tanaman yang tidak produktif disingkirkan dan dengan cara di tebang dan gulma yang tumbuh perlu di cabut.

3. Lahan Tidur

Lahan tidur adalah lahan yang peruntukannya belum direncanakan, untuk lahan yang belum atau sudah pernah di tanami namun gagal sehingga ditinggalkan dan dibiarkan sehingga tumbuh gulma atau pohon yang tidak diinginkan tumbuh. Lahan tidur inipun cocok untuk ditanami pinang dengan terlebih dahulu dibersihkan. Bila lahan sering tergenang air, perlu dibuatkan saluran drainase.

4. Lahan Pertanaman Kelapa

Penanaman di lahan pertanaman kelapa (pinang sebagai tanaman sela) dapat dilakukan pada lahan pertanaman kelapa yang memiliki jarak tanam 9 x 9 meter segi empat. Tanaman pinang dapat ditanam diantara dua baris tanaman kelapa dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 meter segi empat.

Penentuan lahan dan pembukaan lahan adalah hal yang sangat penting dalam memulai usaha apapu, termasuk dalam usaha perkebunan pinang. 

Agar usaha budidaya pinang berjalan sukses, sangat dianjurkan untuk membuat analis usaha. Bagi yang berminat berivestasi disektor perkebunan, terutama pinang Anda dapat membaca Cara Budidya Pinang Secara Intensif

12 Oktober 2014

3 Teknik Penyiangan Gulma pada Tanaman Pinang

Budidaya Pinang - Sebagaimana tanaman perkebunan lainnya, tanaman pinang tak bisa luput dari berbagai serangan hama dan penyakit. Banyak teknik yang bisa dilakukan untuk penanganan hama pada tanaman pinang.
Bibit Pinang Unggul/Foto: Areca Ristu
Salah satu cara atau teknik yang sering dilakukan dalam penyiangan gulma pada tanaman pinang yaitu melalui proses penyiangan. Tujuan penyiangan agar tanaman pinang terbebas dari gangguan gulma dan penyakit.

Cara yang sering digunakan oleh para petani dalam budidaya pinang intensif  maupun penanaman pohon pinang secara tradisional, yaitu dengan membuat piringan di lingkaran batang pohon pinang. 


Berikut 3 teknik penyiangan gulma pada tanaman pinang.

a. Strip Weeding


Strip weeding artinya membersihkan gulma di sepanjang barisan tanaman hingga bersih. Lebar dibersihkan cukup 1 m secara memanjang sesuai barisan tanaman. Alat digunakan cangkul, tajak, sabit. Penanganan gulma pada tanaman pinang dapat juga diberantas dengan penggunaan bahan kimia. Biasanya, penanganan secara kimia dilakukan hingga lima kali setahun secara berulang-ulang. Sedangkan pinang yang sudah berumur 1-4 tahun cukup dilakukan pembersihan dua kali dalam setahun.


b. Strip Spraying


Strip Spraying artinya membersihkan gulma sepanjang barisan tanaman dengan cara penyemprotan herbisida seperti; Paracol dengan konsentrasi 1,2-1,5 l/400 l air/ha dan Gramozone dengan konsentrasi 1,2-1,5 l/400 l air/ha. Penanganan ini untuk tanaman yang sudah berumur setahun atau lebih. Pada tanaman pinang yang sudah berumur 2-3 tahun bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Lebar jalur strip spraying berkisar 1,5 m dan masing-masing 73 cm dari kanan-kiri batang memanjang sesuai barisan tanaman.


c. Ring Weeding


Penyiangan dilakukan di sekeliling pohon dengan radius 75-150 cm dan tergantung besarnya pohon.

20 September 2014

Penyakit Tanaman Pinang

Budidaya Pinang  - Perkebunan pinang memiliki prospek ekonomi yang luar biasa. Beberapa wilayah di Indonesia, tanaman pinang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan para petani.
Contoh penyakit buah pinang/Foto: goldenagro.com
Di Aceh, banyak petani masih menggunakan cara tradisional mulai dari pembibitan, perawatan, sampai pada penanganan paska panen. Hanya beberapa petani saja yang sudah menerapkan budidaya pinang secara intensif dan hasil panen luar biasa. Bisa mencapai 10 kali lebih banyak dengan cara tradisional.

Kelebihan kebun pinang yang di tanam secara intensif, dalam satu pohon pinang mampu menghasilkan 20 kg setiap bulan dan produksi biji kering bisa mencapai 400 kg setiap bulan dalam per hektar.

Seperti tanaman lainnya, budidaya pinang juga mengalami kendala-kendala, diantaranya yaitu serangan hama dan penyakit. Pinang yang terserang penyakit dapat menyebabkan produksi menurun. 

Dalam waktu jangka panjang akan berdampak negatif pada keberlanjutan tanaman pinang. 

Karena kurangnya pengetahuan tentang penyakit pinang. Cara yang paling umum dilakukan oleh petani untuk mengendalikan penyakit pinang adalah dengan menggunakan bahan kimia atau pertisida. Akan tetapi, tidak selamanya bahan kimia dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit. 


Dalam kurun jangka panjang, jika penggunaan bahan kimia yang berlebihan pada suatu wilayah akan menimbulkan dampak negatif yaitu terbunuhnya mikroba. Dengan hilangnya keseimbangan ekosistem alam, akan melahirkan penyakit baru yang lebih ganas.


Dampak lain penggunaan bahan kimia pada tanaman adalah menambahnya biaya produksi karena semakin mahalnya harga bahan kimia, dapat menyebabkan polusi lingkungan terutama air tanah dan tanah, beresiko pada kesehatan petani dan keluarganya serta kesehatan konsumen. Namun, sayangnya kondisi ini belum mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, terutama oleh tenaga penyuluh pertanian dan perkebunan. 


Berikut penyakit-penyakit yang sering menyerang tanaman pinang:


1. Bercak daun menguning (yellow leaf spot)


Penyebabnya penyakit bercak daun adalah cendawan Curvularia sp. Gejala pada lamina daun, terlihat bercak-bercak kuning 3-10 mm diameter. Infeksi lanjut dapat menyebabkan kematian bibit. Penyemprotan dengan Dithane dapat mengurangi serangan.


2. Leaf blight.


Penyebabnya adalah Pestalotia palmarum Cooke. Gejala penyakit berupa bercak-bercak coklat kekuningan pada helaian daun. Pemupukan N dan K2O ataupun dengan pemberian naungan dapat menekan penyakit.


3. Karat merah daun (red rust)


Penyebabnya yaitu Cephaleuros sp. Cendawan ini menginfeksi batang dan daun. Sehingga terlihat bercak tak beraturan pada bagian batang dan daun yang berwarna kekuningan. Untuk menghindari perlu dibuat naungan secukupnya.


4. Busuk akar/pangkal batang (root/collar rot)


Penyebabnya adalah cendawan Fusarium sp. dan Rhizoctoria sp. Penyakit ini biasanya terlihat di pembibitan dengan sistim drainase jelek. Serangan cendawan ini mengakibatkan tanaman layu.


5. Busuk buah (fruit rot)


Penyebabnya adalah Phytopthora arecae. Gejala bercak basah terlihat pada permukaan buah dekat kelopak bunga (perianth). Bercak ini akan menyebar sehingga warna buah berubah menjadi hijau tua. Jika bercak mencapai bagian apikal buah maka akan menyebabkan buah gugur. Pengendalian secara kimia dapat di lakukan dengan fungisida Copper oxychlorride serta fitosanitasi (pembersihan) kebun. Pengendalian lainnya dengan melakukan fotosanitasi pada kebun-kebun.


6. Busuk Pucuk (Bud rof)


Penyebabnya sama dengan penyakit busuk buah. Yaitu P. Arecal. Bagian yang diserang adalah pangkal spidel pangkal spindle berwarna berangsur bagian yang terinfeksi serangan berat menyebabkan kuning coklat pucuk membusuk dengan bau khas. Pembersihan lokasi pertanaman dari tanaman terserang akan mencegah penyebaran penyakit.


7. Daun menguning (Yellow leaf disease)


Penyebabnya adalah mycoplasm like organism (MLO). Daun yang terserang memperlihatkan warna kekuningan dan terdapat garis-garis nekrotik. Pada lamina daun. Pertumbuhan daun akan mengecil sehingga produksi buah menurun. Daging buah berwarna kehitaman. Pengendalian dengan cara terpadu dengan pemupukan, penggunaan fungisida 2 g phorate granula per pohon serta fitosanitasi.


8. Busuk kaki (Foot rot)


Penyebabnya adalah Ganoderma lucidum. Munculnya penyakit ini karena kurang pemeliharaan kebun, drainase jelek. Tanaman yang terserang menunjukan gejala kekeringan dimana daun menguning, terkulai dan akhirnya patah. Infeksi lanjut yaitu batang terlihat bercak coklat tidak beraturan dan mengeluarkan cairan. Akar tanaman akan membusuk. Untuk menghindari perlu pengaturan sistim drainase, kebersihan kebun. Bebeberapa mikroorganisme antagonis seperti Trichoderma sp, Streptomyces sp. dapat menjadi agen hayati pengendalian penyakit ini.


9. Die back pembungaan dan bubur buah


Cooletotrichum gloesporioides berasosiasi dengan penyakit ini. Gejalanya terlihat tulang daun menguning dan terlihat mengering mulai ujung daun sampai ke arah pangkal. Bunga betina akan gugur. Faktor lainnya yang menyebabkan gugur buah adalah kegagalan polinasi, kandungan unsur hara kurang, cekaman air dan temperatur atupun faktor fisiologis.


Pengendalian dengan fungisida Dithane 4 g/L air pada 2 tahap yaitu dilakukan pada saat bunga betina terbuka dan pada 20-24 hari berikutnya.


10. Bacterial leaf stripe.


Penyebab yaitu Xanthomonas campestris pv. Arecae. Gejala daun terlihat bercak-bercak selebar 0.5-1.0 cm. Permukaan bagian bawah daun ditutupi oleh bakteri. Daun yang terserang menimbulkan bercak yang tidak teratur berwarna putih keabuan atau kekuningan. Penyemprotan dengan antibiotik tetracyclin 1 g/2 L air yang dilakukan setiap 2 minggu.


11. Mengecil (Band)


Penyebab penyakit ini belum diketahui. Gejalanya yaitu daun menjadi pendek, mengecil dan berbentuk sapu. Warna daun menjadi hijau tua, batang meruncing dan jarak antar ruas batang memendek. Mahkota pohon bentuk seperti berbunga mawar, sehingga pembungaan menjadi tidak sempurna, dan produksi buah menurun. Pengendalian penyakit dilakukan dengan perbaikan drainase, penggemburan tanah. Pemberian campuran Copper sulfat dengan kapur perbandingan 1 : 1 dengan dosis 225 g per pohon per 6 bulan dapat memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh.


12. Batang Berdarah (Stem bleeding)


Penyebabnya adalah Thielaviopsis paradoxa Von Hohn (Ceralostomelia paradoxa). Terjadi perobahan warna pada bagian yang terinfeksi di bagian batang dan jaringan lembut serta mengeluarkan cairan berwarna coklat gelap. Dugaan bahwa penyakit ini berkembang akibat air tanah yang dangkal dan drainase jelek. Untuk menghindari serangan hama Xyleborus sp. Yang dapat masuk melalui lobang tersebut dilakukan penempelan dengan tar dan insektisida.


13. Buah Retak (Nut splitting)


Penyebabnya karena ketidak seimbangan fisiologis. Karakteristik penyakit ini terlihat dari buah pinang yang retak-retak. Gejala yang dimulai dengan buah kekuningan ketika buah setengah matang atau tiga per empat bagian matang. Perbaikan drainase dan penyemprotan dengan Borax 2 g/1 l air pada tahap awal dapat menekan serangan penyakit.


Umumnya buah pinang akan terserang penyakit pada saat panen, prosesing sampai penyimpanan. Sumber infeksi terutama berasal dari;

  1. Infeksi pada tanaman. Buah pinang yang berasal dari tanaman terserang penyakit buah pecah (nut spliting) akan mudah terserang juga oleh organisme sekunder seperti: Aspergiles sp. dan Penicilium sp
  2. Infeksi selama panen dan prosesing. Buah pinang yang biasanya panen kemudian terjatuh ketanah sering ditemukan adanya infeksi ke buah tersebut. Jenis cendawan yang ditemukan seperti Aspergillus niger, A. Flavus, Botryodiplodia theobromae dan Rhizopos sp. Kurangnya pemanasan selama proeses pengeringan awal tentu akan memudahkan tumbuhnya cendawan-cendawan tertentu.
  3. Infeksi selama pengangkutan dan penyimpanan. Buah pinang yang dipanen dan keranjang yang digunakan untuk menampung harus bersih. Demikian pula pada penyimpanan di gudang haruslah dalam keadaan yang terkontrol. Cendawan yang sering ditemukan pada proses pasca panen adalah Aspergillus niger arecae, Subramanella arecae.
Untuk pengendalian penyakit selama proses panen sampai di gudang atau tempat penyimpanan, menghindari kontak langsung buah pinang dengan tanah. Buah pinang sebaiknya dimasukan ke dalam karung goni polyetylen dan melakukan fumigasi ruang penyimpanan dengan ethylene dibromide.

Ada 2 cara pengendalian hama gudang:

  1. Pengendalian hama secara preventif yaiitu dengan cara spraying pada lantai, atap, dinding bagian dalam dan luar. Pestisida yang digunakan adalah pestisida yang bersifat residual dan pilih yang ramah lingkungan.
  2. Pengendalian hama secara kuratif yaitu dengan cara fumigasi. Prinsip fumigasi adalah mematikan hama yang ada pada waktu tersebut. Sering kali penanganan dengan cara tidak mempunyai residual effect sehingga setelah fumigasi selesai, komoditas akan mudah terserang kembali oleh hama. 
Untuk Anda yang ingin sukses berkebun pinang secara intensif, pelajari dulu cara atau teknik budidaya pinang secara intensif.

19 September 2014

Hama-Hama pada Tanaman Pinang

Budidaya Pinang - Setiap tanaman pertanian, tanaman holtikultura maupun tanaman perkebunan tidak dapat menghindar dari serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit tanaman selalu ada di setiap musim tanam dan di setiap tanaman yang ditanam. 

Kita belum pernah terdengar berita sampai saat ini bahwa tanaman yang ditanam baik oleh petani atau pekebun terbebas dari penyakit tanaman. Hal ini diakui baik oleh para petani yang handal di pedesaan, pekebun yang ahli dalam mengolah lahan pekarangannya, maupun oleh praktisi pertanian.


Begitu juga dengan tanaman pinang. Sebagai tanaman perkebunan, pinang tidak dapat terhindar dari berbagai serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman pinang mulai dari pembibitan sampai pada proses penanganan hasil panen, antara lain;


Hama Bagworms: Penyebab hama ini adalah Manatha albipes Moore. Sifat hama ini menyukai daun berwarna hijau. Pada tanaman pinang, hama ini sering ditemukan di bagian bawah daun dan membuat sejumlah lobang-lobang kecil. 



Hama Termit atau Rayap
Hama Termit atau Rayap/Images: Wikipedia
Termit atau Rayap: Termit dapat menyerang benih atau bibit pada musim kemarau. Serangan pada bibit dimulai pada pangkal batang, sehingga bagian pucuk menjadi layu dan lama kelamaan bibit tanaman pinang mati. Pengendalian rayap dapat dilakukan dengan menutup bagian pangkal batang dengan pasir ataupun secara kimiawi menggunakan insektisida Aldrin. Hama Termit, Thermite, Turmite dalam bahasa petani Aceh disebut "kuek Tanoh".  

Belalang (Aularches miliaris Linn): Belalang Menyerang lamina daun pinang sehingga meyebabkan daun berlubang. Belalang Hijau dalam bahasa Aceh disebut "Darut Hijoe". 



Belalang Hijau
Belalang Hijau/Images: google
Hama Kutu (Mite): Dikenal 3 jenis kutu menyerang tanaman pinang. Kutu merah (Raolella indica Hirst) dan kutu putih (Oligonychus Indicus Hirst). Kutu oranye, Kutu merah dan kutu putih hidup berkelompok di bawah daun dan mengisap cairan di daun yang mengakibatkan daun berwarna kekuningan, coklat dan akhirnya mengering. 

Kutu oranye (Dolichotetranychus sp.) Menyerang buah pinang yang masih muda dan bersembunyi dibagian dalam buah serta mengisap cairan, sehingga buah akan gugur. Pengendalian kutu dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan Kelthan 1.86 ml/l air ataupun penggunaan predator antara lain Chilocorus sp.


Kepik (Carvalhoia arecae Miller and China): Kepik ditemukan berkumpul di bagian ujung ketiak daun. Kepik dewasa berwarna hitam dan Kepik muda berwarna hijau kekuningan, keduanya mengisap cairan pada bagian spindle sehingga pertumbuhan tidak normal. Daun yang telah dihisap nampak garis-garis nekrotik berwarna coklat tua, lama kelamaan daun pinang mengering dan patah.


Dalam bahasa inggris, kepik disebut green stink bug. Selain menyerang tanaman pinang, juga menyerang tanaman padi, kapas, dan jagung. Pengendalian pada tanaman pinang dilakukan dengan insektisida sistemik Sevin 4G dengan dosis 10 g per tanaman setiap 3 bulan.



Kepik Hijau
Kepik Hijau/Images: Google
Tempayak akar (Leucopholis burmeisteri Brenske): Tempayak akar atau dikenal tempayak putih merupakan hama yang cukup merugikan tanaman pinang. Bentuk hama ini seperti hurup ”V” serta tubuh lembut dengan kaki berbulu warna coklat.

Ulat bunga (Tirathaba mundella Walk): Ulat bunga menyerang mayang dengan mengisap cairan dalam bunga. Ulat dewasa meletakan telurnya pada bagian spatha. Sehingga Spadix tidak dapat membuka dengan sempurna. Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan Endre x 20 EC 0.125 % atau Malathion 50 % EC dengan dosis 2 ml / l air


Gugur buah muda: Gugur buah muda disebabkan oleh kepik Pentatomid (Halyomorpha marmorea F). Buah pinang yang ditusuk dengan belalai akan mengeluarkan cairan. Buah yang ditusuk akan berwarna hitam pada permukaan kulit buah dan dagingn buah akan berwarna coklat gelap. Gejala ini akan berkembang terus sehingga menyebabkan buah gugur. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menyemprot Endosulfan 0.05% pada tandan.


Kumbang pinang (Coccotrypes carpophagus Horn): Kumbang pinang dewasa menyebabkan kerusakan dengan menggerek buah sehingga berlubang sampai pada bagian biji. Besar lubang gerekan kira-kira berdiameter 0.6 - 1.0 mm.


Coffee bean weevil (Araecerus fasculatus D.): Coffee bean weevil menyerang biji pinang yang mengakibatkan buah berlubang sebesar 1.5 - 2.5 mm. Hama ini ditemukan pada buah pinang di bagian dalam perianth. Musuh alami adalah parasit Anisopteromatus calandra Howard.


Kumbang sigaret (Lasioderma serricome F.): Kumbang dewasa berwarna coklat kekuningan dengan bulu-bulu bercahaya. Kumbang ini menggerek buah dan bekas gerekannya terlihat seperti tepung . Musuh alaminya yaitu parasit Anisopteromatus calandrae Howard.


Ngengat padi (Corcyra cephalonica Stainton): Ngengat membuat rongga-rongga didalam buah pinang dan memakan daging buahnya. Pengendalian hama gudang ini dengan mengguunakan tablet phostoxin dengan dosis 800 g/1000 cm³ luas gudang. Setelah kita mengetahui hama pada tanaman pinang, kita juga harus mengetahui Penyakit pada Tanaman Pinang agar budidaya pinang sukses dan berasil.

13 September 2014

Cara Pembibitan Benih Pinang yang Baik

Budidaya Pinang - Pinang sebagai salah satu tanaman palma cukup potensial dan memiliki nilai ekonomi sebagai bahan baku farmasi dan industri. Pinang termasuk salah satu komoditi ekspor yang diandalkan untuk menambah devisa Negara. Perkembangan ekspor biji pinang kering di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan Negara tujuan utama adalah India dan Pakistan, Singapore, Banglades, Nepal dan Malayasia.
Polybad Bibit Pinang/Foto: Areca Ristu
Di pasar internasional, pinang dikenal sebagai areca nut atau batt nut  yang memiliki manfaat yang beragam. Manfaat biji pinang antara lain untuk bahan industri, tekstil, industri zat pewarna, industry farmasi dan kosmetik, minuman, bahan makanan stimulansia dan bubu masak.

Budidaya pinang secara intensif telah dilakukan di beberapa Negara, diantaranya India, Banglades dan Srilangka. Sementara di Indonesia masih melakukan pemeliharaan seadanya saja, tanpa ada langkah-langkah untuk membudidaya secara intensif.  


Apabila keadaan ini terus-menerus berlanjut dikhawatirkan akan terjadi pengurangan produksi secara signifikan. Dan sampai sekarang, peremajaan pinang dan budidaya secara intensif seperti tanaman perkebunan lain “juga belum menjadi andalan pemerintah”. 


Dalam rangka pengembangan tanaman pinang, penyediaan benih atau bibit termasuk faktor yang utama dan sangat penting. Baik untuk peremajaan kebun masyarakat petani maupun dalam rangka perluasan areal pinang dengan pola budidaya secara intensif.


Masalah utama perkecambahan benih pinang adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk berkecambah, hal ini karena kurangnya metoda dalam pembibitan. Karena berbagai jenis tanaman palem (arecaceae), diketahui teknik kultur in vitron merupakan salah satu solusi yang cukup efektif untuk mengatasi masalah dalam penyediaan bibit. 


Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Pembibitan Benih Pinang :


Perkecambahan benih pinang sangat bergantung pada air, oksigen, suhu dan cahaya. Benih pinang yang baik memiliki ukuran besar dan seragam, berat benih sekitar 60 biji per kilo. 


Sebelum dilakukan persemaian, benih pinang terlebih dahulu dibersihkan. Kemudian lakukan perendaman benih dengan air. Tujuan dari perendaman benih adalah untuk mempermudah terjadinya imbibisi dan permeabilitas kulit benih terhadap masuknya oksigen, dengan masuknya oksigen perkecambahan benih dapat berlangsung lebih cepat.


"Pilih tempat yang gelap". Karena benih pinang akan cepat berkecambah bila diperlakukan dalam kondisi gelap. Karena sifat benih pinang yaitu fotoblanstik negative tidak sensitive terhadap kondisi terang. 


Rata-rata waktu yang diperluka untuk berkecambahnya benih pinang adalah 1 sampai 2 bulan. Sedangkan, kreteria bibit pinang yang bermutu dan siap dipindahkan ke lapangan jika sudah memiliki jumlah daun 5 lembar atau lebih. Semoga tips ini berguna dalam usaha pembibitan benih pinang. Selanjutnya cara Budidaya Pinang Intensif

01 September 2014

Cara Budidaya Pohon Pinang Intensif

Buah pinang atau bahasa latinnya Areca Cathecu merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Permintaan akan buah pinang ini lumayan tinggi. Buah pinang pada umumnya banyak tumbuh dipekarangan rumah atau kebun, dan belum banyak petani yang membudidayakan Pinang secara serius, secara intensif.

Biji pinang berguna untuk bahan makanan, bahan baku industri seperti pewarna kain, dan obat. Biji pinang sebagai penyusun ramuan obat sudah masuk ke dalam daftar prioritas WHO (World Health Organization/organisasi kesehatan dunia) . Biji pinang ini sudah dimanfaatkan sebagai obat sejak ribuan tahun sebelum masehi, terutama di Mesir dan India. 


Hingga kini banyak negara yang menggunakan biji pinang antara lain sebagai; obat cacing, eksim, sakit gigi, flu, luka, kudis, difteri, nyeri haid, mimisan, sariawan, mencret, koreng, dan borok.


Syarat Tumbuh Tanaman Pinang


Pinang akan tumbuh dengan baik jika penanaman dilakukan di tempat yang sesuai dengan syarat tumbuhnya. Jika tempatnya sesuai maka akan memberikan dampak yang baik sehingga menghasilkan pertumbuhan dan produksi buah yang optimal. 


Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan di dalam penanaman pinang antara lain :

  1. Tanaman Pinang dapat berproduksi optimal pada ketinggian 0–1.000 m dpl (meter diatas permukaan laut). Tanaman pinang idialnya ditanam pada ketinggian dibawah 600 m diatas permukaan laut.
  2. Tanah yang baik untuk pengembangan pinang adalah tanah beraerasi baik, solum tanah dalam tanpa lapisan cadas, jenis tanah laterik, lempung merah dan aluvial.
  3. Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman pinang sekitar pH 4 - 8.
  4. Curah hujan yang dikehendaki tanaman pinang antara 750-4.500 mm/tahun yang merata sepanjang tahun atau hari hujan sekitar 100 - 150 hari.
  5. Tanaman pinang sangat sesuai pada daerah yang bertipe iklim sedang dan agak basah dengan bulan basah 3 - 6 bulan/tahun dan bulan kering 4 - 8 bulan/tahun.
  6. Tanaman pinang dapat tumbuh dengan baik pada suhu optimum antara 20º - 32º C. Tanaman pinang menghendaki daerah dengan kelembaban udara antara 50 – 90 %.
  7. Pohon pinang memerlukan penyinaran yang cukup. Penyinaran yang sesuai untuk tanaman pinang berkisar antara 6-8 jam/hari. 
Bibit Pinang

Bibit bermutu berasal dari benih terpilih yang berasal dari pohon induk terpilih. Seleksi pohon induk dapat dilakukan pada individu pohon, yaitu melalui seleksi sebagai berikut:

  • Pohon induk tumbuh tegar, batang lurus, mahkota pohon berbentuk setengah bulat dan pertumbuhan daun terbagi rata.
  • Pohon bebas dari serangan hama dan penyakit
  • Umur pohon lebih dari 10 tahun dan telah stabil berproduksi, yaitu sekitar 4-5 tahun.
  • Lingkar batang lebih dari 45 cm (diukur pada ketinggian 1 m dari permukaan tanah).
  • Daun yang terbuka penuh lebih dari 8 helai,
  • Jumlah tandan lebih dari 4 buah,
  • Jumlah buah per tandan lebih dari 50 butir.

08 Agustus 2014

Teknik Pengeringan dan Pengupasan Biji Pinang

Budidaya Pinang - Kwalitas biji pinang asal kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara, termasuk dalam biji pinang yang memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan beberapa daerah lain, baik dari segi getahnya maupun buahnya. 

Namun proses pengeringan dan pengupasan biji pinang masih dilakukan secara manual atau tradisional yaitu dengan cara dihambar begitu saja diperkarangan rumah atau di halaman kosong lainnya. Setelah buah pinang kering, para petani baru mengkupasnya dengan parang, pisau, dan curok (sejenis obeng).

Penanganan pengeringan buah pinang dengan cara-cara seperti tersebut ditas sangat berpengaruh pada kwalitas biji pinang. Terutama pada saat musim hujan, buah pinang yang terendam air akan menambah kadar airnya. Kadar air yang tinggi pada biji pinang, harga jual akan murah. 


"Biji pinang yang baik yaitu bila kandungan kadar airnya rendah dan kandungan getahnya tinggi".

Selain dengan proses pengeringan secara dihambar, sebagian petani melakukan dengan cara sale yaitu pengeringan dengan menggunakan panas api. Namun pengeringan dengan cara ini tidak produktif, karena memerlukan biaya yang tinggi serta sangat beresiko.


Pengupasan Pinang


Sedangkan proses pengupasan juga masih menggunakan parang atau pisau. Pengupasan pinang secara manusal selain sangat melelahkan para petani, juga memerlukan waktu yang cukup lama. Harga upah pengupasan pun tergolong mahal, manakala harga jual di pasar rendah, keuntungan yang diperoleh petani menurun.


Hasil penelusuran tim pengelola Riseh Tunong penggunaan mesin produksi pinang tergolong praktis, aman, dan tidak memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan keterampilan khusus.



Syukri Budiman, toke pengumpul pinang di gampong Riseh Tunong Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara sangat mendukung kehadiran mesin pengupas pinang. Dengan adanya mesin pengupas pinang dapat menekan biaya produksi dan sangat membantu para petani pinang.[]