Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi Desa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi Desa. Tampilkan semua postingan

18 April 2015

Khanduri Blang Jino Hana Saban Lage Zameun

Keunduri blang merupakan satu dari puluhan kanduri yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Aceh. Keunduri blang disebut jugga dengan keunduri troen u blang atau jak u blang. Blang dalam bahasa Indonesia adalah Sawah.
Kenduri blang merupakan sebuah tradisi masyarakat Aceh yang akan memulai menanam padi. Dalam sebuah kitab yang mengupas tentang Adat dan Tradisi Aceh, disebutkan, bahwa asal usul kenduri blang atau khanduri blang sudah ada sejak zaman nenek moyang. 

Lazimnya, sebelum kenduri blang dilaksanakan, masyarakat desa terlebih dahulu menggelar musyawarah di Meunasah untuk menyusun dan menyepakati tatacara turun ke sawah. Musyawarah dipimpin oleh keuchik/kepala desa bersama keujruen blang (orang yang dipertuakan atau diberi jabatan oleh warga untuk mengurus sektor pertanian).

Di Gampong Riseh Tunong Kecamatan Sawang Aceh Utara pelaksanaan khanduri blang dilaksanakan dengan memasak kuah beulagong manok (kuah belanga ayam) secara bersama-sama di daerah persawah. Sembari menunggu kuah manok masak, yang dipersiapkan oleh kaum ibu-ibu. Para kaum laki-laki melaksanakan baca yaasin sekali tamat seraya memanjatkan doa kepada Allah Swt, semoga tanaman padi warga dapat dizakatkan (trok zakeut).

Kemudian petua gampong (keuchik/kepala desa) membacakan petunjuk-petunjuk yang dibolehkan atau yang menjadi larangan (pantang jak u blang) kepada masyarakat yang hadir. 

Salah satu pantangan jak u blang adalah dilarang melaksanakan aktivitas pada hari jumat, dilarang berselisih atau meudawa-meudawa di sawah, wanita yang sedang haid tidak dibenarkan turun kesawah, dilarang berbicara takabur, dan berkelahi.

Selain khaduri turun ke sawang, masyarakat Riseh Tunong juga masih melaksanakan khanduri gunong (khanduri jak u glee) dan khanduri-khanduri lainnya. 


Seorang warga bercerita, "khanduri jak u blang jino hana saban lage khanduri blang zameun dilee, menyoe awai kuah beulagong pasti Manok gampong. "Jino ka meucampu-campu ngon manok potong". Hal ini, disebabkan karena kesediaan ayam kampung yang semakin langka, kalau stok ayam kampung ada pasti masyarakat akan memilih ayam kampung. 

02 Oktober 2014

Umur 3 Tahun, Anak Ini Memiliki Berat Badan 70 Kg

Seorang balita di Brazil, berumur 3 tahun sudah memiliki berat badan seperti orang dewasa. Ia memiliki berat badan 70 kg. Saat lahir, anak ini memiliki berat badan sekitar 2 kg, namun berat badannya bertambah dengan cepat hingga mencapai 70 kg di usia 3 tahun.

Seorang balita di Brazil, berumur 3 tahun sudah memiliki berat badan seperti orang dewasa. Ia memiliki berat badan 70 kg. Saat lahir, anak ini memiliki berat badan sekitar 2 kg, namun berat badannya bertambah dengan cepat hingga mencapai 70 kg di usia 3 tahun.
Misael/Foto: dailymail
Misael diprediksi menderita Prader Willi Syndrome (PWS). Awalnya anak ini diduga kekurangan kelenjar tiroid sehingga mengalami obesitas. Menurut orang tuanya segala obat telah di coba untuk mengobatinya, namun gagal, seperti dilaporkan opposingview.com.

Menurut ayahnya, merawat anak berumur 3 tahun ini sangatlah sulit, bahkan bila ia bepergian bersama anaknya menggunakan mobil, Ia harus menyewa mobil khusus untuk mengangkut anaknya.

Keluarga yang tinggal di Cachoeiro de Itapemirim, Espirito Santo ini menjadi perhatian warga sekitar lantaran mempunyai seorang anak yang gemuk. Micharel berkata ”ketika kita sedang jalan-jalan, banyak orang-orang yang ingin berfoto dengan Misael. Setiap orang menanyakan umur dan beratnya”.

Menurut dokter, Misael telah menderita Prader-Willi Syndrome (PWS). Yang merupakan gangguan genetik yang sangat langka yang ditandai dengan hypotonia, perawakan pendek, polifagia, obesitas, tangan kecil dan kaki, hipogonadisme, dan keterbelakangan mental ringan.

Anak yang menderita sindrom ini biasanya akan mengalami kesulitan belajar dan memiliki masalah prilaku seperti pemarah dan keras kepala.

01 Oktober 2014

Pil Bodrex : Dapat Mencegah Ayam Tertular Penyakit Ta'eut


Penyakit Newcastle Disease (ND) atau Tetelo hingga kini masih tergolong sebagai penyakit yang berbahaya bagi ternak golongan unggas, seperti ayam dan burung. Ternak yang terserang penyakit ini bisa mengalami angka kematian mencapai 90-100 % (persen). Waktu penyebaran penyakit ini yang sangat cepat, baik pada ayam kampung, ayam bangkok, ayam ras, ayam siam, ayam buras maupun jenis unggas lainnya.

Dalam ilmu kedokteran hewan, penyakit ND juga dikenal dengan nama lain seperti Avian distemper, domestik newcastle, Newcastle endemik, Parinfluenza, Pneumoencephalitis, Foll Pseudo Pest, Mesogenik Newcastle dan Newcastle Mild. Pada umumnya penyakit ini akan menyerang unggas yang masih dalam pertumbuhan juga unggas yang sudah berusia dewasa. 


"Menurut para ahli, penyakit ini dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjunctivitis (radang konjunctiva mata), namun kasusnya sangat jarang dijumpai". 


Tanda-tanda ayam terserang penyakit ND (Aceh: Peunyaket Ta'eut)


Ayam yang terserang penyakit ND sangat mudah ditandai. Antara lain; ayam terlihat seperti yang terengah-engah, batuk, dan terjadi bengkak dibawah mata (sinusitis). Setelah 10 hingga 14 hari, akan menimbulkan gangguan pada saraf. Gejala klinis pada ganguan saraf meliputi; sayap terkulai, kaki mengejang, leher bengkok dan kepala terlihat berputar-putar (torticoles). Ganguang saraf disebabkan oleh virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. 


Gejala Klinis pada pencernaan meliputi; diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh organ reproduksinya yang tidak dapat normal kembali setelah setelah diserang penyakit ND.


Pencegahan Penyakit Tetelo, Ayan, ND atau Ta'uet ayam


Di Aceh, penyakit Newcastle Disease (ND) disebut dengan "Peunyaket Ta'uet". Sejauh ini belum ada obat yang efektif untuk pengobatan penyakit ini. Satu-satunya cara atau tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan pencegahan, khususnya melalui vaksinasi ND. Penularan virus ND bisa terjadi melalui kontak antara unggas sehat dengan unggas sakit, atau antara unggas sehat dan bangkai unggas yang terinfeksi ND. Penyakit ini juga bisa tertular melalui wadah pakan, air minum atau penularan melalui angin dan transportasi yang terinfeksi virus ND.  


Peunyaket Ta'uet atau ND biasanya menyerang ternak unggas pada musim pancaroba yaitu pergantian antara musim panas dan musim dingin. Pada saat terjadinya perubahan temperatur, suhu dan kelembaban udara, jika imunitas atau daya tahan tubuh unggas melemah, maka virus dan bakteri sangat mudah menyerang. Ternak yang sangat rentan terserang virus ND seperti, ayam, bebek (itek), burung, dan lain-lain.   


Penanggulangan penyakit ND sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk dapat menyembuhkan penyakit ini. Hanya dapat dilakukan melalui tindakan preventif (pencegahan), yaitu dengan meningkatkan imunitas pada ternak unggas itu sendiri. Banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan memperhatikan pola perawatan unggas yang baik, pemberian pakan yang bergizi, menjaga kebersihan kandang, merawat sanitasi air dan kebersihan lingkungan serta pemberian obat atau vaksinasi ND secara teratur. "Pola pemberian vaksin ND yang banyak diterapkan oleh para peternak unggas menggunakan pola 4-4-4” .


Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif. Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. 


Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan paling lambat hari ke-empat umur ayam, karena penundaan sampai umur dua minggu dan seterusnya akan menghilangkan kemampuan pembentukan antibodi aktif oleh antibodi induk, sebab pada umur tersebut antibodi induk sudah tidak berfungsi lagi. Program vaksinasi pada ayam pedaging sebaiknya dilakukan pada umur tiga hari dan vaksinasi lanjutan pada umur tiga minggu, sedangkan pada ayam petelur pada umur tiga hari, empat minggu, tiga bulan dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan. Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara semprot, tetes (mata, hidung, mulut), air minum dan suntikan.


Pencegahan penyakit tetelo atau ta'eut ayam, bisa juga dilakukan dengan menggunakan daun pepaya. Caranya sangat mudah, gampang dan ekonomis. Ikuti langkah-langkah berikut ini;

  1. Ambil daun pepaya yang sudah terlihat tua (daun yang belum menguning)
  2. Letakkan pada suatu wadah atau mangkok
  3. Beri air sebanyak 100 ml
  4. Peras daun pepaya yang sudah diberi air hingga berwarna hijau pekat
  5. Minumkan air ekstrak tersebut pada ayam sebanyak dua sendok makan atau sekitar 5 ml dan berikan sevara rutin tiga kali sehari.
Selain daun pepaya, ternyata beberapa jenis obat yang biasa dikonsumsi oleh manusia juga dapat digunakan untuk pencegahan atau mengobati penyakit unggas. Salah satu jenis obat yang bisa digunakan pada ternak unggas yaitu pil bodrex tablet. 

Pemberian pil bodrex secara teratur pada ternak unggas, dapat mencegah penularan penyakit tetelo, ta'uet, ayan atau Newcastle Disease (ND). Karena pil bodrex mengandung paracetamol yang bekerja sebagai analgesik untuk meringankan sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam. 


Agar ayam tetap sehat, ikuti langkah-langkah berikut :

  • Ambil 1 butik pil bodrex (sebaiknya gunakan pil bodrex extra atau pil bodrex flu & batuk)
  • Letakkan pada suatu wadah atau mangkok dan giling pil bodrex sampai halus.
  • Kemudian, campurkan pil bodrex yang sudah digiling halus dengan pakan atau makanan (dosis pemberian; 1 tablek bodrex untuk 40 ekor)
  • Berikan pil bodrex secara teratur, setiap sebulan sekali. (Baca petunjuk penggunaan dan jangan melampaui dosis)
Catatan: Pengobatan dan pencegahan penyakit tetelo atau ND dengan pil bodrex, sampai saat ini belum dilakukan penelitian secara ilmiah. Namun, cara tersebut telah di ujicoba atau diamati oleh seorang peternak ayam kampung di Desa Riseh Tunong Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara, ternyata sangat mujarab dalam mencegah ayam terserang penyakit ta'uet atau ND.