Tampilkan postingan dengan label Khazanah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khazanah Islam. Tampilkan semua postingan

20 November 2014

Inilah Kisah Yang Tak Pernah Bosan Kita Membacanya

Isyarat wafatnya Rasulullah diawali dengan turunnya Surah AI-Maidah ayat 3. Pada hari Jumat, atas perintah Allah. Turunlah Malaikat Jibril alaihissalam dan langsung berkata:

“Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t. dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu”. 

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah terakhir, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur’an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. 

Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewahyukan kepada malaikat lzrail: “Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut rohnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut. 

Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak izinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku.”

Sesudah Malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah, maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badui.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah sambil membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, sepertinya baru kali ini aku melihatnya," tutur Fatimah dengan perkataan yang sangat lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. 

Fatimah, anakku. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. 

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. 

"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu wahai kekasih Allah, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 

Wahai kekasih Allah, "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan mukanya. 

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu wahai Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

Bukan ya Rarasulullah, "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyatnya maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu! Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku". "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatii? " "Umatku, umatku, umatku". Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma shalli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi. 
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Bersyukurlah Anda masih bisa membaca kisah ini. Semoga di hari akhirat nanti yang menyebarkan kisah ini memporeh syafa'at dari kekasih Allah, Muhammad SAW.

Berbagilah kisah ini kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

05 Oktober 2014

Kelembutan Wanita Bukanlah Suatu Kelemahannya

Ilustrasi: IST

"Jangankan lelaki biasa, seorang Nabi pun akan merasakan kesunyian tanpa hadirnya seorang wanita di sampingnya." 

Tanpa wanita, pikiran dan perasaan lelaki akan merasakan kegelisahan. Akan halnya Nabi Adam yang masih membutuhkan hadirnya seorang wanita walaupun di dalam Surga telah tersedia segalanya. Namun tetap saja Nabi Adam merindukan Siti Hawa.

Wanita memang tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Tugas lelaki-lah untuk meluruskannya. Maka luruskanlah wanita itu dengan cara yang baik. Dengan jalan yang ditunjuk oleh Allah. Karena mereka memang diciptakan sebegitu rupa. Didiklah mereka dengan panduan dari-Nya.

Jangan mencoba memanjakan mereka dengan harta..
Karena nantinya mereka akan menjadi lupa segalanya..

Jangan hibur mereka dengan kecantikan semata.
Karena nantinya mereka akan menderita..

Kenalkan mereka kepada Allah. Kenalkan mereka kepada Dzat yang kekal. Karena di situlah sebenarnya letak puncak kekuatan dan keindahan dunia..

Akal wanita yang setipis rambutnya.
Maka tebalkan ia dengan ilmu..

Hati wanita yang serapuh kaca.
Maka kuatkan ia dengan iman..

Perasaan wanita yang selembut sutera.
Maka tuntunlah ia dengan akhlaq mulia..

Suburkanlah ia, karena dari situlah nantinya mereka akan melihat nilai keadilan Rabb-Nya..

Bisikkan pada telinga mereka bahwa kelembutan bukanlah suatu kelemahannya. Bukan pula bentuk diskriminasi Allah terhadap wanita. Akan tetapi sebaliknya, disitulah bukti kasih sayang Allah terhadapnya..

Wanita yang lupa akan hakikat kejadiannya pasti tidak akan terhibur dan tidak akan menghiburkan. Tanpa iman, ilmu dan akhlaq mulia mereka tidak akan pernah lurus. Bahkan bisa jadi akan semakin membengkok. Itulah yang akan terjadi jika wanita tidak dikenalkan kepada Rabbnya.

Untuk lelaki juga jangan hanya mengharapkan ketaatan wanita semata. Tapi berilah ia suri tauladan dengan sikap kepemimpinan yang bisa dijadikan contoh.

Pastikan sebelum meminta wanita menuju ke jalan-Nya, Pimpinlah diri sendiri terlebih dahulu menuju kepada-Nya. Jinakkan diri sendiri terlebih dahulu kepada Allah. Niscaya akan jinaklah wanita dibawah kepemimpinanmu.

Pepatah Berkata: "Jangan mengharapkan mempunyai istri semulia Fatimah jika dirimu tidak sehebat Ali bin Abi Thalib". (Dikutip dari: google+)

04 Oktober 2014

Idul Qurban, Hari Kebebasan dari Keterikatan Dunia

 AFP Images
Dalam ulasan singkat ini akan dibahas mengenai filsafat berkurban di Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Idul Qurban adalah hari penyerahan dan penghambaan kepada Allah Swt. Hari besar tersebut merupakan perayaan kedekatan kepada Tuhan Semesta Alam yang memiliki arti pemutusan segala bentuk keterikatan dan ketergantungan kepada dunia. Untuk itu, kami mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1435 H.

Tak diragukan lagi, terdapat banyak rahasia dan poin-poin penting dan informatif yang terkandung dalam hukum-hukum Islam. Ibadah haji juga meliputi serangkaian program, ritual dan manasik khusus, di mana setiap dari mereka memiliki rahasia dan misteri masing-masing.

Salah satu amalan haji adalah berkurban di Hari Raya Idul Adha. Terdapat banyak pandangan mengenai filsafat penyembelihan hewan kurban. Mungkin dapat dikatakan bahwa salah satu tujuan berkurban adalah sebagai cara untuk menguji manusia atas harta dan kekayaannya di jalan Tuhan.  

Dalam tradisi berkurban, manusia akan mempersembahkan sebuah hadiah berharga kepada sang kekasih dengan penuh keridhaan. Ia akan memutus leher ketamakan dalam dirinya dan mengorbankan kekayaannya untuk dikorbankan. Ketahuilah bahwa daging dan darah kurban tidak akan pernah sampai kepada Allah Swt, namun yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan dan kepatuhan orang yang berkurban, dan ketakwaan tersebut yang menyebabkan ia tumbuh dan menjadi sempurna.

Dalam Surat Al-Hajj ayat 37, Allah Swt berfirman, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan daripada kalianlah yang dapat mencapai keridhaan-Nya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Terkait betapa bernilai dan agungnya berkurban, Imam Ali as berkata, “Jika masyarakat mengetahui apa pahala berkurban di Hari Raya (Idul Adha) maka mereka akan berhutang dan melakukan kurban, sebab dengan tetesan pertama darah kurban, pelaku kurban akan diampuni dosanya.”

Hari Raya Qurban datang setelah perolehan makrifat di Arafah, penyadaran di Masy'aril Haram serta munculnya impian dan harapan di tanah Mina. Idul Adha adalah hari pembebasan dari segala jenis keterikatan dan ketergantungan kepada dunia, dan bebas dari segala hal selain Tuhan. Pada hari ini, semua yang berhubungan dengan dunia dikorbankan supaya menjadi ringan untuk meniti jalan kedekatan kepada Allah Swt. Dengan demikian, setiap orang harus mengoreksi dirinya tentang apa yang menyebabkannya bergantung pada dunia dan menjauhkan diri dari Tuhan.

Terdapat banyak rintangan, bahaya dan ujian berat dalam menelusuri jalan penghambaan kepada Tuhan. Nabi Ibrahim as yang telah bertahun-tahun menanti kelahiran Ismail as mendapatkan ujian besar dari Allah Swt untuk mengorbankan putranya tersebut. Doa Nabi Ibrahim as untuk memiliki Ismail tertera dalam Surat As-Saffat ayat 100. Allah Swt berfirman, "Ya Rabbku! Anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. "

Setelah menunggu selama bertahun-tahun, akhirnya Allah Swt menganugerahkan kepada Ibrahim as seorang putra bernama Ismail as. Namun ketika ia telah tumbuh dewasa dan mencapai usia baligh, Allah Swt memerintahkan Ibrahim as untuk menyembelih Ismail as. Perintah tersebut diperoleh beliau dari mimpi-mimpinya yang berulang kali.

Mengingat mimpi para nabi adalah benar, maka Nabi Ibrahim as yakin harus melaksanakan perintah tersebut. Beliau mengutarakan mimpi itu kepada putranya. Ismail as yang disifati dalam al-Quran sebagai seorang penyabar, mengamini apa yang diperintahkan oleh Allah Swt kepada ayahnya, Ibrahim as.

Peristiwa tersebut dijelaskan dalam al-Quran Surat As-Saffat ayat 102. Allah Swt berfirman, "Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu!, maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab, "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Meski setan telah mengerahkan segenap upaya dan tipu dayanya untuk menghalangi Nabi Ibrahim as mengerjakan perintah Allah Swt itu, namun setan tetap tidak mampu mencegahnya. Nabi Ibrahim as dan Ismail as memutuskan untuk melaksanakan tugas berat tersebut dan bergegas menuju tempat penyembelihan. Nabi Ibrahim as kemudian menggesekkan pisau tajam ke leher Ismail as. Namun, setiap kali pisau itu digesekkan ke leher Ismail as, dengan izin Allah Swt pisau itu tidak mampu melukai lehernya. Nabi Ibrahim sangat terkejut dengan peristiwa itu.

Akhirnya Nabi Ibrahim as lolos atas ujian berat untuk mencapai keridhaan Allah Swt. Berkat upayanya untuk bertekad memenuhi perintah Allah Swt dan tidak menuruti bisikan-bisikan setan, beliau berhasil melalui ujian tersebut dengan sukses dan mencapai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan. Allah Swt memberikan pahala besar kepada Nabi Ibrahim as atas kesuksesan itu. Dalam Surat As-Saffat ayat 109-110, Allah Swt memuji Ibrahim as dan berfirman, "Kesejahteraan (dari Kami) dilimpahkan atas Ibrahim." Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. "

Dengan mengingat dan mengenang pengorbanan dua jawara tauhid -Nabi Ibhrahim dan Ismail as- Hari Raya Qurban menjadi simbol ketundukan kepada perintah-perintah Allah Swt yang dipertunjukkan kepada para pencari kebenaran. Hari raya tersebut mengajarkan kepada kita bahwa orang yang beriman tidak hanya cukup membenarkan Keesaan Tuhan dan risalah Nabi-Nya saja, tetapi juga sepenuhnya patuh dan tunduk kepada-Nya.

Kalimat indah "Labbaik Allahumma Labbaik" yang dilantunkan oleh para jamaah haji, pada dasarnya adalah pernyataan ketundukan, kepasrahan, penyerahan dan penghambaan kepada Tuhan. Hal tersebut selaras dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim as. Dalam Surat al-An`am ayat 162, Allah Swt berfirman, "Katakanlah, "Sesungguhnya salatku, ibadahku (amal ibadahku, yaitu ibadah haji dan lain-lainnya), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta Alam."

Berkurban memiliki hukum-hukum dan syarat-syarat tertentu. Orang yang melakukan kurban harus Muslim dan memulainya dengan nama Allah Swt. Hewan kurban harus dihadapkan ke kiblat. Semua tata cara tersebut memiliki makna dan simbol, namun hanya mempunyai satu tujuan, yaitu penghambaan kepada Tuhan.

Menghadapkan hewan kurban ke kiblat mengajarkan kepada kita bahwa sebelum bergerak di jalan kesempurnaan untuk menuju kedekatan dan keridhaan Allah Swt, kita harus menemukan kiblat terlebih dahulu, yaitu arah kita untuk menghadap-Nya. Artinya kita harus bergerak hanya menuju ke arah Tuhan dan mengabaikan arah lainnya. Kita melepaskan diri dari pusat kekuasaan, ketenaran dan hawa nafsu lainnya.

Sementara orang yang melakukan kurban harus Muslim memiliki arti bahwa Muslim adalah orang yang telah sampai pada tahap penyerahan dan ketundukan. Kita harus seperti Nabi Ibrahim as, sehingga kita mampu menyembelih Ismail as sebagai simbol harta dan kekayaan yang paling kita cintai dan paling berharga dalam hidup kita.

Jika kita belum sampai pada tahap tunduk dan patuh, kita tidak akan memperoleh manfaat dari berkurban. Sebab kurban tersebut seperti hadiah dan persembahan yang diberikan oleh Habil dan Qabil kepada Allah Swt. Persembahan Habil diterima karena ia sepenuhnya tunduk kepada perintah-Nya dan memilih barang yang paling berharga untuk dikurbankan, sementara hadiah Qabil ditolak.

Idul Qurban merupakan peringatan atas epik pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail as dan hari untuk mengenang peristiwa besar itu. Semua manusia di setiap masa harus bergabung di kelas Ibrahim dan Ismail as sebagai pembimbing besar tauhid. Mereka harus mengambil pelajaran dari pengorbanan kedua manusia agung tersebut dalam meniti jalan keridhaan Allah Swt. Sebab, melepaskan ketergantungan kepada dunia dan jihad melawan hawa nafsu lebih sulit dibandingkan dengan menghadapi musuh nyata.

Sebagian mufassir menafsirkan arti “membunuh” dalam Surat al-Baqarah Ayat 54 adalah membunuh hawa nafsu. Dengan demikian, berkurban dari pandangan irfan adalah rahasia meninggalkan hawa nafsu dan bergerak menuju keridhaan Allah Swt.  

Amalan lain di Hari Raya Idul Adha adalah memberikan makan kepada orang lain. Amalan tersebut juga dalam rangka membenahi diri. Ketika seorang peziarah Baitullah memberikan hadiah kepada sahabatnya dengan penuh ikhlas dan cinta, maka dia sama halnya dengan mengekang hawa nafsunya. Ia akan terbebas dari kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu yang merugikan dirinya dan orang lain. 

Sumber: IRIB Indonesia

14 September 2014

Hasil Penelitian; Wanita Berjilbab Lebih Cantik dan Sehat

Saudariku yang muslimah. Perintah memakai jilbab bagi wanita muslimah telah Allah firmankan dalam kitab-Nya yang mulia Al-Qur’an; “Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya." (Qs. An-Nuur: 31)

images: google
Inilah kabar gembira bagi Anda yang telah menggunakan busana muslimah. Berdasarkan penelitian dari berbagai sumber menyebutkan, "wanita berjilbab lebih cantik dan sehat". Berikut beberapa manfaat cantik dan sehat dalam menggunakan hijab, diantaranya;

1. Terlindung dari sinar matahari langsung

Hijab melindungi kulit Anda dari sinar matahari langsung. Apalagi dengan cuaca saat ini di mana paparan sinar matahari tidak terfilter dengan baik ke bumi. Sinar matahari yang langsung menyengat kulit beresiko memunculkan flek hitam, membuat kulit kering dan terbakar.

2. Rambut lebih sehat

Rambut kita terlindung dari debu, sinar UV dan polusi, sehingga batang rambut lebih terjaga kesehatan dan kebersihannya. Interaksi rambut langsung dengan dunia luar bisa membuat warna dan kemilau rambut jadi kusam. Walau rambut cukup terlindungi dengan menggunakan hijab, tetap diimbangi dengan perawatan ya, Ladies.

3. Lebih tahan terhadap penyakit

Kebiasaan menggunakan hijab akan menjadikan kita pribadi yang lebih telaten dan bersih. Hal ini secara tidak langsung menjaga imunitas tubuh kita. Karena kebiasaan kita menjaga kebersihan dan tubuh yang terlindung dari kontak fisik secara langsung, membuat kita jauh dari virus-virus penyakit.

4. Lebih tenang

Menggunakan hijab tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan kecantikan tubuh, tapi juga pikiran. Hal ini karena adanya pengaruh antara tindakan nyata dengan pola pikir pengguna hijab. Sebagaimana hijab merupakan pakaian yang diwajibkan dalam spiritual Islam, maka pakaian ini bisa menenangkan batin dan membahagiakan penggunanya.

Menggunakan hijab. Ternyata tidak hanya membuat cantik dan sehat, tapi juga membuat hidup lebih bahagia. Amin.

07 September 2014

10 Foto Eksklusif Peninggalan Nabi Muhammad SAW

Bila kita berjauh jarak dengan sang terkasih Muhammad Rasulullah. Kita hanya bisa menjumpainya melalui do’a-do’a yang kita lantunkan, memohon syafa’at Nabi untuk keselamatan kita di akhirat dari pedihnya adzab neraka. 

Tidakkah foto-foto berikut ini mengobati kerinduan kita yang sangat dalam kepada Sang Nabi Tercinta, Kekasih Allah, pribadi mulia panutan alam?Ratusan orang meneteskan air matanya setelah menatap langsung baju beliau yang bersahaja dan sudah robek, sandal beliau, keranda beliau yang tak terhalang apapun. Allahu Akbar… serasa dekat denganmu ya Rasulullah. 

Andai aku bisa melihat wajahmu, rontok segala persendianku, tak tahan dengan kenikmatan memandang kemuliaan wajahmu. Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad.

(Foto-foto ini kebanyakan adalah koleksi yang tersimpan dari berbagai tempat di beberapa negara: Museum Topkapy di Istambul Turki, Yordania, Irak dan negara-negara Timur Tengah lainnya.)

Selamat merasakan kelezatan menatap peninggalan-peninggalan ini. Semoga kerinduan kita semakin memuncak kepada sang Nabi Agung, sang kekasih Allah. Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.

Berikut 10 Foto Eksklusif Peninggalan Nabi Muhammad SAW yang kami sadur dari http://moeflich.wordpress.com/. 





Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.

Al-Qur’an dan Hadits inilah warisan peninggalan Rasulullah SAW yang paling berharga sebagai pedoman umat manusia ke jalan yang benar sampai akhir zaman. Gambar-gambar di atas hanyalah media untuk menumbuhkan kerinduan dan meningkatkan kecintaan kita kepada Allah SWT. Kecintaan yang utama kepada Rasulullah SAW adalah melaksanakan semua ajarannya semaksimal mungkin. [Baca: Kisah Nabi Muhammad Saw Sewaktu Menemui Ajalnya]

KISAH NABI MUHAMMAD SAW SEWAKTU MENEMUI AJALNYA

Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah mengingatkan kita dalam Kematian
Foto: http://mocharom-febrian.blogspot.com/
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?". "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. 

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyatnya maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, mendekatkan telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma shalli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Sumber: http://dapitlpg.blogspot.com/

06 September 2014

Penelitian Sang Dokter Ahli Jiwa tentang Al-Quran

Al-Quran adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik di kala senang maupun susah, di kala gembira maupun sedih. Tidak ada suatu kebahagiaan dihati seorang mukmin, melainkan bila dapat membaca Al-Quran dan megajarkannya dengan benar. 

Bagi seorang mukmin, kiranya bisa membaca Al-Quran dengan benar serta mendalami arti dan maksud yang terkandung di dalamnya. Dengan gemar membaca Al-Quran, selain dapat menambah amal dan ibadah kita, juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. 
Ilustrasi: IST
“Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an…”.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. 

Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.

Penelitian tongsis.co dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. 

Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Maha benar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).

[dbs]

23 Agustus 2014

Inilah Alasan Ilmiah, Mengapa Laki-laki Dilarang Memakai Emas?

memobee.com

Satu lagi, “Bukti keilmiahan hukum-hukum Islam dan Sunnah Nabi kita Muhammad SAW” yang kami sadur dari berbagai sumber. Salah satunya dari situs http://aliefqu.wordpress.com/

Perlu diketahui hukum logam mulia atau Emas, yaitu: Dari Abu Musa, Rasulullah SAW bersabda, Emas dan Sutra dihalalkan bagi para wanita ummatku, namun diharamkan bagi para pria. (HR.An-Nasai dan Ahmad).

HR Abu Daud dan An-Nasai dari Ali RA : "Aku pernah meliha Rasulullah SAW mengambil kain lalu meletakkannya di tangan kanannya dan emas di tangan kirinya, kemudian beliau berkata “Kedua hal ini adalah haram bagi laki-laki dari umatku“.

Syaikh Dr. Shalih Al Fauzan berkata, Lelaki diharamkan memakai campuran emas, tidak boleh memakai kacamata, pena, jam tangan yang ada campuran emas-nya. Intinya, tidak diperbolehkan berhias dengan emas secara mutlak.

“Barangsiapa dari ummatku mengenakan emas kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah SWT mengharamkan baginya emas di surga. Dan barangsiapa dari umatku yang mengenakan sutera kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya Sutera di surga.”( HR. Ahmad)

Ditinjauan dari sisi ilmiah atau analisa medisnya, Para ahli fisika telah menyimpulkan bahwa atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia, dan jika kita (para pria) mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam prosentase yang melebihi batas (peristiwa ini juga dikenal dengan sebutan “migrasi emas”). Dan apabila hal ini terjadi,maka akan mengakibatkan penyakit.

Alzheimer adalah suatu penyakit di mana orang tersebut kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta menyebabkan kembali seperti anak kecil. Zheimer bukan penuaan normal, tetapi merupakan penuaan paksaan atau terpaksa. Dan mengapa Islam membolehkan wanita untuk mengenakan emas? Karena perlu dicatat bahwa wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui haid (datang bulan).

Gejala penyakit Alzheimer mengutip situs http://penyakitalzheimer.com/ antara lain;
  • Terjadinya gangguan pada mempri yang bisa mengganggu keterampilan dari suatu pekerjaan misalnya karena lupa dalam meletakkan kunci mobil.
  • Kesulitan dalam membaca dan berkomunikasi.
  • Disorientasi pada tempat, waktu, serta orang dan tidak bisa mengenali teman kerja atau lupa alamat kantor.
  • Kesulitan dalam melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan seperti tidak mampu untuk melakukan kebiasaan sehari-hari.
  • Perubahan mood yang terjadi dengan tiba-tiba dan cepat marah, minat yang mulai menurun pada hoby.
  • Perubahan pada kepribadian.
  • Kesulitan untuk mengambil suatu keputusan  
Dengan demikian, kebenaran Allah pasti. Buku petunjuk penggunaan alam semesta adalah kebenaran yang harus diyakini karena ada bukti-buktinya nyata yang menunjukan bahwa Dianya Allah adalah Yang Maha Benar.

Kita wajib meyakini bahwa Al Qur’an adalah Kitab Allah. Semua firman-Nya benar, tidak ada keraguaan sedikitpun didalam isi-isinya. 

Dalam Al-Quran Allah berfirman; "Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kamu berada di dalamnya. Dan (mengetahui pula) hati (manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha mengehui segala sesuatu" [An Nuur:64]

Oleh karena itu, apa-apa yang telah kita ketahui dengan sedikit ilmu yang Allah berikan kepada kita, jangan membuat diri kita menjadi angkuh dan menganggap remeh orang lain. Bisa jadi orang lain, telah Allah berikan ilmu melebihi apa-apa yang tidak kita ketahui. 

Dalam surat yang lain, Allah berfirman; "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [An Nisaa':32] 

Semoga dapat memotivasi kita semua untuk menjadi orang yang benar. Benar dalam bermu’amalah, benar dalam berinteraksi dengan makhluk Allah lainnya dan sebagainya. Wallahu a’lam bish-shawabi.

28 Juni 2014

Ringkasan Sambutan Keuchik pada malam pertama Shalat Tarawih

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena kita semua masih Allah berikan kesempatan umur dan kesehatan untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan 1435 H. Semoga ibadah kita mendapatkan ridha dan diterima oleh Allah SWT.


Selanjutnya, Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan atas Nabi Muhammad SAW, dan atas semua keluarganya, para shahabatnya, para tabi`in, dan semua yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari pembalasan.


Yang saya hormati, Tgk. Didayah, Tgk. Imam Mesjid, Tgk. Imam Meunasah, Tuha Peut, Pemuda & Remaja Mesjid serta hadirin wal hadirat jamaah shalat Insya dan Tarawih yang di muliakan Allah SWT. 


Hadirin sidang jamaah shalat Insya dan Tarawih yang saya muliakan


Rasulullah bersabda;


"Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhaan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu". (HR. Bukhari)


Oleh karena itu, atas nama Keuchik Gampong Riseh Tunong saya mengajak seluruh warga, marilah kita isi bulan suci Ramadhan 1435 H dengan penuh keikhlasan seraya berharap semoga Allah menerima ibadah kita semua.


Bapak/Ibu dan sidang jamaah Shalat Insya dan Tarawih yang di rahmati Allah.


Bulan Ramadhan yang mulia ini adalah bulan yang agung. Amalan-amalan shalih yang kita kerjakan pada bulan itu dilipatgandakan (pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh keimanan kepada Allah SWT.


Sebagaimana kita ketahui bersama. Bahwa pada 10 awal bulan Ramadhan, Allah SWT menurunkan berkah dan pada 10 pertengahan Allah turunkan rahmat dan pada 10 akhir Ramadhan Allah turunkan ampunan.


Bapak/Ibu dan sidang jamaah Shalat Insya dan Tarawih yang di rahmati Allah.


Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah SWT sebagai penjelas, petunjuk antara yang haq dan yang bathil. 


Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan).


Allah ta’ala berfirman;


“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)


Hadirin sidang jamaah shalat Insya dan Tarawih yang saya muliakan


Semoga puasa kita di ridhai Allah. Maka dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya atas nama keuchik gampog Riseh Tunong, menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa serta memohon maaf lahir dan bathin. 


Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh