28 Oktober 2014

5 Jenis Gosip yang Merusak

Konneth Brown, seorang profesor bidang manajemen dan organisasi mencoba membedakan antara gosip dan rumor. Menurutnya, gosip sifatnya lebih merusak karena sering muncul dari pandangan orang tertentu yang dipakai untuk kepentingan tertentu pula. 

Sementara rumor biasanya muncul karena adanya kekhawatiran atau kecemasan terhadap suatu situasi tertentu. Dalam hal ini, "rumor bisa lebih bermanfaat bagi seorang pemimpin daripada gosip". 

Profesor Kenneth menyarankan seorang pemmpin harusnya mendegarkan topik yang menjadi rumor sehingga dapat membongkar akar permasalahannya dan segera untuk mengatasi rumor yang beredar.

Prinsip umum menghadapi beredarnya rumoh, menurut Kennet Brown adalah "Don't ignore it, don,t foster it, but listern to it" (Jangan abaikan, jangan memperparah tetapi dengarkan).

Sedangkan sikap tegas kepada mereka yang mengembangkan gosip sangat penting, karena bisa merusak kerjasama dan hubungan dalam organisasi. Manajemen tidak boleh bersikap cuek terhadap karyawan yang sembarangan menyebarkan gosip, karena bisa menyebabkan ketidakpercayaan dan merusak hubungan kerjasama anggota tim. 

Mengutip isi buku Toxic Employee, From The Best EQ Trainer Indonesia, Anthony Dio Martin. Berikut 5 Jenis Gosip yang merusak. 

  1. Tanda Seru (!): Melabel seseorang. Gosip ini merupakan salah satu bentuk pembunuhan karakter yang banyak dilakukan untuk memojokkan seseorang atau pihak tertentu. Kebenaran yang ada tentang seseorang, terpaksa dibuang atau dipangkas oleh si penggosip demi menyesuaikan dengan lebel yang di inginkan.
  2. Tanda tambah (+): Menambahkan informasi yang tidak benar. Inilah yang paling sering terjadi dalam gosip. Tak mengherankan jika gosip sering diartikan "semakin digosok semakin siip". Dalam hal ini, informasi seringkali ditambahkan sebagai bumbu sehingga informasi yang diperoleh menjadi semakin jauh dari kenyataan.
  3. Tanda panah berputar (?): Memutarbalikkan makna suatu informasi. Terkadang suatu fakta, bisa diintepretasikan dari berbagai sudut pandang. Di dalam gosip, suatu fakta kadang bisa diartikan dengan cara yang berbeda sehingga informasi yang ada berbeda maknanya.
  4. Tanda minus (-): Mengurangi ataupun mengeliminasi suatu fakta sehingga informasi yang diterima menjadi salah. Kadang-kadang gosip yang diungkapkan hanyalah sebagian fakta sehingga orang yang mendengar kepingan fakta tersebut bisa menjadi keliru berprasangka.
  5. Tanda kali (X): Melebih-lebihkan suatu fakta. Dalam bentuk ini, suatu kebenaran lantas dilebih-lebihkan sehingga kesannya menjadi suatu yang menakutkan atau mengkhawatirkan sehingga menimbulkan berbagai perasaan negatif seperti cemas, marah, khawator, dan sebagainya.
Kelima jenis gosip tersebut, tidak ada satupun yang bermanfaat, bahkan bisa sangat jahat dan merusak.(*)

Artikel Berdesa Lainnya

Terima kasih atas komentar Anda. Sampaikan pendapat, ide dan gagasan Anda dengan baik dan sopan. Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!

Terima Kasih atas Perhatiannya.
EmoticonEmoticon