GampongRT - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan memecat pendamping dana desa jika terlibat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Desember 2015.
"Bagi pendamping yang memanfaatkan dana desa untuk politik, sanksinya dipecat," ujar Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Achmad Erani Yustika, di Surabaya, seperti dilansir antaranews, Sabtu.
Ia berharap kepada masyarakat untuk ikut mengawasi jika terjadi kejanggalan terhadap penggunaan dana desa dan diminta tidak ragu melaporkan jika ada penyimpangan.
Saat ini sebagian besar dana desa sudah dicairkan melalui Kementerian Keuangan ke 461 kabupaten seluruh Indonesia dan tinggal 23 kabupaten lagi yang belum dicairkan dengan alasan administrasi.
"Khusus Jatim hanya Kota Batu yang belum menerima dengan alasan sama. Targetnya, 30 Juni sudah cair, begitu juga 22 kabupaten lain," katanya.
Setiap tahunnya, lanjut dia, pencairan dana desa dilakukan tiga tahapan, masing-masing dua kali 40 persen dan sekali 20 persen.
Guru besar Universitas Brawijaya Malang itu mengaku sudah menyusun kode etik bagi para pendamping program agar tidak terlibat politik praktis. (Baca: Universitas Brawijaya Ingin Dosennya Dilibatkan Jadi Pendamping Desa Binaan)
Pada program itu, lanjut dia, mayoritas setiap desa mendapat kucuran anggaran sekitar Rp280 juta, namun nilainya setiap desa beragam berdasarkan luas wilayah, infrastruktur dan jumlah penduduk.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Eko Sri Hariyanto mengaku akan turut mengawasi pendampingan dan akan bersikap tegas jika dalam prosesnya ada ketidakberesan.
"Kebetulan, tahun ini momentumnya bersamaan dengan Pilkada serentak. Jika tidak ada yang mengawasi maka rawan disalahgunakan. Kami tidak ingin masyarakat desa kecewa dan pendamping akan serius mengawasinya," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Zarkasi mengakui di wilayahnya hanya Kota Batu saja yang belum cair anggaran desanya.[]
"Bagi pendamping yang memanfaatkan dana desa untuk politik, sanksinya dipecat," ujar Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Achmad Erani Yustika, di Surabaya, seperti dilansir antaranews, Sabtu.
Ia berharap kepada masyarakat untuk ikut mengawasi jika terjadi kejanggalan terhadap penggunaan dana desa dan diminta tidak ragu melaporkan jika ada penyimpangan.
Saat ini sebagian besar dana desa sudah dicairkan melalui Kementerian Keuangan ke 461 kabupaten seluruh Indonesia dan tinggal 23 kabupaten lagi yang belum dicairkan dengan alasan administrasi.
Ilustrasi: IST |
"Khusus Jatim hanya Kota Batu yang belum menerima dengan alasan sama. Targetnya, 30 Juni sudah cair, begitu juga 22 kabupaten lain," katanya.
Setiap tahunnya, lanjut dia, pencairan dana desa dilakukan tiga tahapan, masing-masing dua kali 40 persen dan sekali 20 persen.
Guru besar Universitas Brawijaya Malang itu mengaku sudah menyusun kode etik bagi para pendamping program agar tidak terlibat politik praktis. (Baca: Universitas Brawijaya Ingin Dosennya Dilibatkan Jadi Pendamping Desa Binaan)
Pada program itu, lanjut dia, mayoritas setiap desa mendapat kucuran anggaran sekitar Rp280 juta, namun nilainya setiap desa beragam berdasarkan luas wilayah, infrastruktur dan jumlah penduduk.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Eko Sri Hariyanto mengaku akan turut mengawasi pendampingan dan akan bersikap tegas jika dalam prosesnya ada ketidakberesan.
"Kebetulan, tahun ini momentumnya bersamaan dengan Pilkada serentak. Jika tidak ada yang mengawasi maka rawan disalahgunakan. Kami tidak ingin masyarakat desa kecewa dan pendamping akan serius mengawasinya," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Zarkasi mengakui di wilayahnya hanya Kota Batu saja yang belum cair anggaran desanya.[]
Terima kasih atas komentar Anda. Sampaikan pendapat, ide dan gagasan Anda dengan baik dan sopan. Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!
Terima Kasih atas Perhatiannya.
EmoticonEmoticon