Ayo Bangun Desa - Keuchik gampong Paya Bujok Teungoh mempertanyakan tindaklanjut hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2016 yang tidak ada realisasinya oleh Pemko Langsa, khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat.
Ilustrasi: Musrembang Desa |
Ia menilai Musrenbang ini hanya seremonial yang dipaksakan kepada aparatur gampong agar pemerintahan terlihat lebih terencana dalam melakukan pembangunan. Sementara, setelah pihak gampong merumuskan arah program pembangunan di wilayah mereka, Pemko malah mengabaikannya.
Baca: 10 Manfaat Musyawarah Desa
"Usulan program tahun lalu saja tidak ada realisasinya, kini Bappeda sudah minta usulan pembangunan baru. Jika seperti ini, untuk apa kami mengusulkan jika realisasinya tidak pernah ada," kata Idris, Keuchik Gampong Paya Bujok Teungoh, kemarin.
Ia juga menyesalkan cara kerja pihak Bappeda yang tidak pernah mengkomunikasikan hasil Musrenbang kepada pihak gampong. "Kami tidak pernah diberitahukan apakah program yang kami usul tahun lalu disetujui atau tidak. Sehingga kami tak perlu repot-repot merencanakan program baru untuk tahun 2018, karena program yang lama saja (tahun 2016) tidak jelas tindaklanjutnya," ungkapnya.
Keuchik Idris menambahkan, seharusnya pihak Bappeda memberitahukan kepada pihak pemerintahan gampong, dari usulan kegiatan pembangunan gampong pada Musrenbang tahun 2016, prgogram mana saja yang sudah disetujui atau akan direalisasikan tahun 2017. Sehingga aparatur gampong mudah untuk memilih program‑program kegiatan lain yang akan mereka bawa untuk dibahas di Musrenbang tahun 2017 ini, agar tidak terjadi tumpang-tindih program.
Ia berharap Bappeda dapat memberitahukan kepada keuchik, program kegiatan pembangunan di gampong mana saja yang telah dibahas di Musrenbang tahun 2016, yang masuk dalam program pembangunan tahun 2017 ini.
"Usulan program tahun lalu saja tidak ada realisasinya, kini Bappeda sudah minta usulan pembangunan baru. Jika seperti ini, untuk apa kami mengusulkan jika realisasinya tidak pernah ada," kata Idris, Keuchik Gampong Paya Bujok Teungoh, kemarin.
Ia juga menyesalkan cara kerja pihak Bappeda yang tidak pernah mengkomunikasikan hasil Musrenbang kepada pihak gampong. "Kami tidak pernah diberitahukan apakah program yang kami usul tahun lalu disetujui atau tidak. Sehingga kami tak perlu repot-repot merencanakan program baru untuk tahun 2018, karena program yang lama saja (tahun 2016) tidak jelas tindaklanjutnya," ungkapnya.
Keuchik Idris menambahkan, seharusnya pihak Bappeda memberitahukan kepada pihak pemerintahan gampong, dari usulan kegiatan pembangunan gampong pada Musrenbang tahun 2016, prgogram mana saja yang sudah disetujui atau akan direalisasikan tahun 2017. Sehingga aparatur gampong mudah untuk memilih program‑program kegiatan lain yang akan mereka bawa untuk dibahas di Musrenbang tahun 2017 ini, agar tidak terjadi tumpang-tindih program.
Ia berharap Bappeda dapat memberitahukan kepada keuchik, program kegiatan pembangunan di gampong mana saja yang telah dibahas di Musrenbang tahun 2016, yang masuk dalam program pembangunan tahun 2017 ini.
Baca: Membangun Networking Desa
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Langsa, Said Fadli, ketika dikonfirmasi, malah menyalahkan pihak keuchik yang kurang aktif menelusuri program kegiatan di gampong masing-masing, yang direalisasikan tahun ini 2017 ini.
"Keuchik jangan hanya menunggu pemberitahuan program apa saja yang telah disetujui di tahun ini. Karena seharusnya mereka menelusurinya ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPKA) Kota Langsa, dengan meminta melihat buku Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) Langsa tahun 2017," tukasnya.(Serambinews.com)
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Langsa, Said Fadli, ketika dikonfirmasi, malah menyalahkan pihak keuchik yang kurang aktif menelusuri program kegiatan di gampong masing-masing, yang direalisasikan tahun ini 2017 ini.
"Keuchik jangan hanya menunggu pemberitahuan program apa saja yang telah disetujui di tahun ini. Karena seharusnya mereka menelusurinya ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPKA) Kota Langsa, dengan meminta melihat buku Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) Langsa tahun 2017," tukasnya.(Serambinews.com)
Terima kasih atas komentar Anda. Sampaikan pendapat, ide dan gagasan Anda dengan baik dan sopan. Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!
Terima Kasih atas Perhatiannya.
EmoticonEmoticon