Aktivitas penambangan galian di Gampong Gunci, Sawang, Blang Tarakan, dan di Dusun Blang Ranto Gampong Riseh Tunong, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, dalam beberapa bulan terakhir semakin meresahkan warga. Ekses pengambilan galian di kawasan itu menyebabkan kebun warga ambruk ke sungai. Jika terus berlangsung, kondisinya diprediksi akan semakin parah.
Warga di kawasan itu tak berani melarang aktivitas Galian C, meskipun sudah merusak kebun mereka. Sebab diduga pemilik alat membayar setoran kepada oknum tertentu untuk melindungi aktivitas mereka. Warga berharap Pemkab Aceh Utara menghentikan aktivitas galian C di kawasan tersebut karena sudah berlangsung lama, seperti dilansir Harian Serambi, Selasa (27/7).
“Kami sudah berulangkali menyampaikan hal itu kepada pihak muspika. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Saya juga tidak tahu penyebabnya. Meski warga semakin resah, tapi aktivitas pengambilan batu gajah dan pasir tetap berjalan,” kata Usman, warga Blang Gunci.
Menurutnya, kemungkinan lain yang bisa terjadi jika penambangan di kawasan itu tak dihentikan, debit air untuk irigasi akan mengecil sehingga bisa menghambat warga untuk menggarap sawah. Karena sungai semakin dalam. “Ekses lain lagi adalah, sepanjang jalan Sawang sudah rusah parah karena pengangkutan batu gajah dan jenis lainnya,” katanya.
Ramli, warga Sawang, juga menyebutkan, setiap kali kali banjir, daerah aliran sungai sungai di kawasan sejumlah desa itu selalu ambruk karena akvitas tersebut. “Kami berharap agar persoalan ini segera dicari solusi, karena yang mendapatkan keuntungan hanya beberapa opihak tertentu saja, sementara warga dihantui keresahan,” katanya. []
Jalan Dusun Blang Rantau Gampong Riseh Tunong Kecamatan Sawang Rusak Parah akibat pegangkutan galian C
“Kami sudah berulangkali menyampaikan hal itu kepada pihak muspika. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Saya juga tidak tahu penyebabnya. Meski warga semakin resah, tapi aktivitas pengambilan batu gajah dan pasir tetap berjalan,” kata Usman, warga Blang Gunci.
Menurutnya, kemungkinan lain yang bisa terjadi jika penambangan di kawasan itu tak dihentikan, debit air untuk irigasi akan mengecil sehingga bisa menghambat warga untuk menggarap sawah. Karena sungai semakin dalam. “Ekses lain lagi adalah, sepanjang jalan Sawang sudah rusah parah karena pengangkutan batu gajah dan jenis lainnya,” katanya.
Ramli, warga Sawang, juga menyebutkan, setiap kali kali banjir, daerah aliran sungai sungai di kawasan sejumlah desa itu selalu ambruk karena akvitas tersebut. “Kami berharap agar persoalan ini segera dicari solusi, karena yang mendapatkan keuntungan hanya beberapa opihak tertentu saja, sementara warga dihantui keresahan,” katanya. []
Terima kasih atas komentar Anda. Sampaikan pendapat, ide dan gagasan Anda dengan baik dan sopan. Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!
Terima Kasih atas Perhatiannya.
EmoticonEmoticon