Musim haji tahun ini pada saat wukuf di ARAFAH diperkirakan adanya peralihan dari musim dingin menuju musim panas, bahkan menjelang wukuf pada tahun-tahun selanjutnya akan dilaksanakan pada musim panas, suhu udara berkisar antara 40-56 C dengan kelembaban antara 10-20 %, terutama pada siang hari pukul 11.00 WAS s.d. pukul 16.00 WAS
Cuaca panas dapat menimbulkan risiko dan ancaman kesehatan bagi jemaah haji bahkan menyebabkan kematian. Untuk itu, jamaah haji yang melaksanakan aktivitas pada saat cuaca panas haruslah berhati-hati.
Jamaah haji yang meninggal pada kondisi cuaca panas yang ekstrim semestinya bisa di cegah, jangan sampai menjadi sebuah petaka. Setiap tahun hampir dapat dipastikan penyebab utama kematian jemaah haji Indonesia adalah JANTUNG. APAKAH CUACA PANAS BISA MEMICU SERANGAN JANTUNG.?
Menurut Asosiasi Jantung Amerika Serikat (AHA). Ketika tubuh terlalu panas, hipertermia dapat terjadi. Hipertemia adalah suatu kondisi di mana inti tubuh menjadi terlalu panas. Kondisi ini, ditambah dengan dehidrasi, mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit, dan sebagai hasilnya, seseorang dapat mengalami syok kardiogenik. (Sumber: Referensi dan Diskusi; dikutip dari artikel puskeshaji.depkes.go.id, yang dipublis dari Jeddah tanggal 18 September 2013)
Pada saat ternjadinya syok kardiogenik, jantung tiba-tiba menjadi lemah dan tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan kegagalan multi-organ yang dapat memicu serangan jantung atau kematian jantung mendadak.
Kelompok yang sangat rentan menderita serangan jantung akibat cuaca panas adalah:
- Orang-orang yang tidak terbiasa terhadap panas ekstrem
- Kelompok usia tertentu memiliki risiko lebih tinggi.
- Orang tua telah kehilangan kemampuan untuk mendinginkan suhu tubuh mereka. Kelenjar keringat mereka telah kering, sehingga kemampuan tubuh mereka untuk mempertahankan suhu inti tubuh sudah tidak bekerja dengan baik seperti ketika mereka masih muda.
Berikut tips dalam menghadapi cuaca ekstrim di Arab Saudi ?
Melakukan latihan penyesuaian 1-2 jam setiap hari selama 10 hari di bawah terik matahari, pada 2 minggu terakhir menjelang keberangkatan.
Minum 1-3 gelas air sebelum ke luar pondokan, dan kemudian melanjutkan minum air setiap 20-menit, bahkan jika Jamaah Haji merasa sedang tidak haus.
- Hindari minuman berkafein, karena minuman ini dapat menarik air keluar dari tubuh.
- Pakailah krim pelembab untuk melindungi kulit dari kekeringan sekaligus mengurangi penguapan air dari tubuh melalui kulit.
- Gunakan pakaian yang bahannya ringan, longgar dan berwarna terang untuk memungkinkan terjadinya sirkulasi udara maksimum untuk mendinginkan tubuh sehingga memberikan perlindungan dari sinar matahari.
- Hindarkan tubuh dari terkena terik matahari langsung (bepergian keluar pondokan memakai penutup kepala/topi bertepi lebar, payung, dsb). Sinar matahari terik pada siang hari pada pukul 12.00 WAS s/d. 15.00 WAS.
Semoga bermanfaat dan barokah serta dapat dipulikasikan bagi semua, khususnya Jamaah Haji Indonesia.
Terima kasih atas komentar Anda. Sampaikan pendapat, ide dan gagasan Anda dengan baik dan sopan. Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!
Terima Kasih atas Perhatiannya.
EmoticonEmoticon